Biaya Tes Kesehatan CPNS dan PPPK di Berau Tinggi, Ternyata Ini Alasannya
Para peserta PPPK saat melakukan tes kesehatan di RSUD dr Abdul Rivai.-istimewa-
BERAU, NOMORSATUKALTIM - Pelaksanaan tes kesehatan bagi peserta CPNS dan PPPK di RSUD dr. Abdul Rivai menuai perhatian masyarakat karena perbedaan biaya dan prosedur dibandingkan rumah sakit lain.
Pasalnya, besaran biaya untuk tes kesehatan di RSUD dr Abdul Rivai tinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Kalimantan Timur.
Situasi ini dihadapi oleh para Pegawai Tak Tetap (PTT) yang lolos PPPK di lingkungan Pemkab Berau. Usai menerima pengumuman kelulusan, tahap tes kesehatan merupakan tahapan mutlak yang mesti dilalui oleh para peserta.
Calon PPPK di Berau, mereka harus mengikuti tes kesehatan di RSUD dr Abdul Rivai dengan biaya Rp815.000 per orang. Biaya tes kesehatan sebesar Rp815.000 berlaku untuk semua peserta CPNS dan PPPK.
Dengan rinciannya adalah pembayaran surat keterangan sehat rohani atau tes MMPI senilai Rp696.500, surat keterangan pemeriksaan urine narkoba atau tes narkoba senilai Rp213 ribu, dan tes kesehatan jasmani senilai Rp35 ribu.
Direktur RSUD dr Abdul Rivai, Jusram, melalui Humas RSUD dr. Abdul Rivai, Dani Apriat Maja, memberikan penjelasan mengenai biaya tersebut.
Dani menjelaskan, perbedaan biaya tes kesehatan di RSUD dr. Abdul Rivai disebabkan oleh variasi parameter dan metode yang digunakan.
“Pemeriksaan MMPI di RSUD dr. Abdul Rivai masih menggunakan metode pemeriksaan kejiwaan lengkap,” jelas Dani, Senin (13/1/2025).
Selanjutnya, pemeriksaan narkoba dilakukan dengan tiga parameter, dan pola tarif di setiap daerah memiliki klasifikasi berbeda yang menyesuaikan kondisi daerah masing-masing.
“Kami sudah memberikan keringanan biaya dengan mengurangi tarif konsultasi medis, dari yang sebelumnya sebesar Rp944.500 menjadi Rp815.000,” ujarnya.
Mengenai pembayaran, Dani menyebut, RSUD dr. Abdul Rivai belum menyediakan fasilitas pembayaran secara bertahap. Pembayaran dilakukan langsung karena belum ada regulasi terkait penarikan retribusi secara bertahap untuk layanan medis individu.
"Untuk pendaftaran, peserta bisa mendaftar dengan sistem online melalui tautan yang telah disampaikan di media sosial resmi RSUD dr. Abdul Rivai," bebernya.
Saat ditanya terkait apakah peserta dapat melakukan tes di fasilitas kesehatan lain, Dani menyebut hal itu berada di ranah Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).
Kemudian, saat ditanya soal standar nasional untuk tarif tes kesehatan CPNS dan PPPK, Dani menyatakan bahwa itu bagian dari upaya penegakan Perda 7/2024 tentang pajak dan retribusi daerah.
Penentuan tarif juga telah melalui proses kajian yang dilakukan oleh tenaga ahli konsultan tarif RS Nasional, dr Muhammad Tri Hani.
“Setiap rumah sakit memiliki metode dan parameter berbeda,” ujarnya.
Selain berdasarkan kajian dan perda, harga tes kesehatan tersebut ditetapkan berdasarkan pertimbangan harga yang ditetapkan di beberapa rumah sakit terdekat dengan Berau, seperti RSUD Tarakan, RSUD Bulungan, dan RSUD Kutai Timur (Kutim).
Yang mana, ketiga rumah sakit tersebut memiliki besaran harga serupa, yang mendorong Berau menetapkan harga tes kesehatan atau medical check-up (MCU) yang cukup tinggi.
"Setelah mendapatkan respon negatif atas kebijakan harga tersebut, kami menyepakati untuk memberikan diskon harga untuk mengikuti MCU yang dimulai sejak minggu lalu," ungkapnya.
Diskon tersebut diberikan khusus pada tahap tes MMPI dan bebas narkoba, dengan harapan pengurangan harga tersebut dapat meringankan beban para calon abdi negara yang awal tahun lalu dinyatakan lulus tes tahap I, dengan jumlah peserta sebanyak 4 ribuan orang.
"Alasan MMPI merupakan tes dengan surat keterangan termahal adalah karena RSUD dr Abdul Rivai memiliki alat tes kejiwaan yang lengkap. Dan hasilnya pun bisa dipertanggungjawabkan dan ditangani tenaga profesional,” ujarnya.
Dani menyampaikan bahwa proses tes tersebut akan digelar selama sebulan ke depan. Setiap peserta akan diberikan jadwal tes sesuai dengan waktu pendaftaran. Dani juga menyampaikan, bahwa seminggu ini, dalam sehari pihaknya melayani 200 peserta.
"Dibagi perhari kami layani 200 peserta MCU, karena kondisi RS yang harus membagi layanan dengan pasien yang berobat. Bagi CASN juga kami buka, termasuk untuk umum yang mau MCU.”
Pihaknya pun saat ini telah menerima daftar CASN dan CPPPK dari kantor BKPSDM Berau, yang nantinya akan mengikuti proses tes secara bergantian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: