Efisiensi Sistem Pembayaran, BI Sempurnakan Kebijakan SKNBI
Bimo Epyanto paparan di hadapan media, Jumat (30/8/2019). Balikpapan, Disway Kaltim.com - Guna meningkatkan efisiensi sistem pembayaran. Dan memberikan layanan lebih cepat. Bank Indonesia lakukan penyempurnaan kebijakan operasional (SKBNI). Kebijakan mulai diterapkan pada 2 September nanti. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Bimo Epyanto menjelaskan. Penyempurnaan ketentuan bertujuan meningkatkan efisiensi sistem pembayaran Indonesia. Memberikan layanan. Transfer dana yang lebih cepat sejalan dengan kebutuhan masyarakat. Dan mengakomodasi kebutuhan pengguna. Baik individu maupun korporasi untuk transaksi dengan nilai yang lebih besar. "Kebijakan dikeluarkan salah satu upaya mendorong efisiensi pembayaran ritel melalui perluasan layanan SKNBI. Kemudian Bank Indonesia menyempurnakan layanan SKNBI melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 21/8/PBI/2019," paparnya dalam temu media, Jumat (30/8/2019). Penyempurnaan kebijakan di antaranya penambahan periode setelmen dana pada layanan transfer dana. Yang sebelumnya 5 kali sehari. Menjadi 9 kali sehari. Penambahan periode setelmen dana pada layanan pembayaran reguler. Yang sebelumnya 2 kali sehari menjadi 9 kali sehari. Percepatan Service Level Agreement (SLA) sebagai dampak penambahan periode setelmen pada layanan transfer dana. Percepatan SLA sebagai dampak penambahan periode setelmen pada layanan pembayaran reguler. Sedangkan peningkatan batas maksimal transaksi yang dapat diproses pada layanan transfer dana. Dan layanan pembayaran reguler yang sebelumnya maksimal sebesar Rp 500 juta per transaksi. Menjadi maksimal sebesar Rp 1 miliar per transaksi. Dan penyesuaian biaya pada layanan transfer dana yang dikenakan Bank Indonesia kepada bank (Peserta SKNBI). Bimo mengharapkan dengan efisiensi pembayaran ritel melalui perluasan layanan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). Menjadi kebijakan yang lebih akomodatif dalam mendukung sistem pembayaran di Indonesia. Dan mendorong perekonomian secara lebih optimal. "Harapannya bisa mendorong perekonomian lebih optimal. Memang ada pergeseran dari warkat ke transaksi elektronik," ujarnya. (k/fey/eny)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: