Pemerintah Indonesia Buka Opsi Negara Asing Boleh Luncurkan Satelit dari Papua
Pemerintah Indonesia buka peluang negara asing bangun fasilitas peluncuran roket ke luar angkasa di Biak, Papua.-(Ilustrasi/NASA)-
Apalagi, ucapnya, hal tersebut akan kontraproduktif dengan kepentingan nasional.
Isu Pangkalan Militer Rusia
Sebelumnya, isu penempatan militer Rusia di Papua ramai menjadi pemberitaan media Australia.
BACA JUGA: 4 Negara di Asia Ini Terancam Krisis Beras, Salah Satunya Mantan Eksportir
BACA JUGA: Sindir Zulhas yang Dukung Prabowo Maju Pilpres 2029, Cak Imin: Tergesa-gesa Amat Sih!
"Kami jelas tidak ingin melihat pengaruh Rusia di wilayah kami," kata Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dilansir Reuters.
Ia mengatakan pihaknya telah meminta klarifikasi dari Indonesia.
Pernyataan ini merujuk pada laporan yang dirilis oleh Janes, sebuah media pertahanan internasional, yang menyebut adanya permintaan resmi dari Moskow terkait penggunaan fasilitas udara di Papua.
Wilayah Papua sendiri berjarak sekitar 1.200 km dari Darwin, kota di utara Australia yang menjadi lokasi pasukan rotasi Korps Marinir Amerika Serikat.
BACA JUGA: Jurnalis Ditetapkan Sebagai Tersangka, Kejagung: Kami Tidak Pernah Antikritik
BACA JUGA: Terbang Terakhir Sang Legenda: C-130B Hercules Akhiri Tugas setelah Membela NKRI sejak 1960
“Indonesia sangat penting bagi keamanan Australia,” kata Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong merespons isu tersebut.
Penny Wong menegaskan bahwa hubungan bilateral dengan Jakarta tetap terjaga baik.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Australia Richard Marles telah berbicara langsung dengan mitranya dari Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin.
Hasilnya, ia memastikan tidak ada pesawat militer Rusia yang akan ditempatkan di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
