Pemerintah Indonesia Buka Opsi Negara Asing Boleh Luncurkan Satelit dari Papua

JAKARTA, NOMORSATUKALTIM – Pemerintah Indonesia membuka peluang bagi negara lain untuk meluncurkan satelit dari Biak, Papua. 

Kebijakan ini ditegaskan oleh Kementerian Luar Negeri RI sebagai bagian dari upaya pemanfaatan wilayah strategis nasional dalam pengembangan teknologi luar angkasa, tanpa melibatkan aspek pertahanan atau keamanan asing.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Rolliansyah Soemirat, menegaskan bahwa pemanfaatan Biak sepenuhnya difokuskan pada kepentingan sipil dan ilmiah. 

“Isu pemanfaatan Biak sama sekali tidak terkait dengan keinginan negara tertentu untuk bekerja sama dalam aspek pertahanan atau keamanan,” ujar Roy, sapaan akrabnya, dilansir dari Antara, Kamis (23/4/2025).

BACA JUGA: 3 Perusahaan Tambang di Kubar Tepis Isu Pekerjakan TKA Pakai Visa Wisata

BACA JUGA: Kaltim Jadi Tuan Rumah Turnamen Catur Internasional, Pecatur Dunia Bakal Adu Strategi di Samarinda

Ia menjelaskan bahwa rencana penggunaan Biak sebagai lokasi peluncuran satelit bukan hal baru. 

Sejak beberapa dekade lalu, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) — yang kini tergabung dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) — telah melakukan kajian terkait potensi geografis Biak. 

Menurutnya, posisi Biak yang dekat dengan garis khatulistiwa menjadikannya ideal untuk peluncuran satelit.

“Namun, saat itu, sekitar 20-30 tahun yang lalu, itu merupakan sebuah wacana yang sampai sekarang terus harus dikaji mengenai fisibilitasnya,” katanya.

BACA JUGA: Baru 7 Sekolah di Balikpapan yang jalankan MBG, Pemkot Bilang Tidak Mau Terburu-buru

BACA JUGA: Ketua DPRD Mahulu Soroti Pembangunan Bandara Ujoh Bilang yang Belum Rampung

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Biro Informasi Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal TNI Frega Wenas. 

Ia menyatakan bahwa tidak ada permintaan resmi dari negara mana pun untuk menggunakan pangkalan militer Indonesia.

Sumber: