Perjuangan Guru Mengajar saat Pandemi, Kunjungi Rumah Siswa Bawa Papan Tulis
Dengan harapan tiap orang tua mengerti dari sang guru. Yang memperlihatkan cara menangani anak usia dini dalam belajar.
"Sehingga transfer of knowledge itu tidak hanya kepada siswa. Tapi juga ke orang tuanya. Ketika guru pergi orang tuanya sudah paham bagaimana dunia anak usia dini dalam belajar. Itu juga yang ingin kami capai," jelasnya.
Setiap guru yang akan berkunjung juga dipersenjatai protokol kesehatan. Masker, cairan sanitasi juga diukur suhunya. Setiap guru juga membawa thermogun untuk memeriksa setiap murid. Yang sakit, dianjurkan untuk beristirahat.
"Yang terjadi hari ini, guru-guru kami seperti tahun 70-an. Mereka pergi mengunjungi muridnya. Dengan membawa papan tulis. Itu bagi saya juga perlu mendapatkan apresiasi untuk mereka. Padahal anaknya di rumah juga butuh diajari. Sementara dia harus mengejar siswanya," bebernya.
Tak hanya untuk siswa baru. Kunjungan ke rumah siswa juga diberlakukan untuk kelas lainnya. Meski tak semua kelas. Tergantung mata pelajaran dan pertimbangan tiap wali kelas.
Seperti siswa kelas akhir yang akan menghadapi ujian akhir. Pun, itu di beberapa mata pelajaran. Yang tak bisa optimal dalam PJJ.
Atas innovasi home visit ini, Kabupaten PPU dianugerahi apresiasi langsung oleh Kementerian Pendidikan. Disampaikan dalam rapat video conference yang dihadiri berbagai dinas pendidikan beberapa daerah.
"Memang langkah yang kami lakukan tak bisa dinilai selalu yang terbaik. Tapi ini merupakan upaya yang harus kami lakukan. Dalam hal ini agar generasi penerus bangsa bisa terus optimis, menghadapai situasi ini," demikian Alimuddin.
Berharap situasi pandemi COVID-19 cepat berlalu. Saat ini daerah yang ditunjuk menjadi lokasi bakal ibu kota negara (IKN) yang baru ini berstatus zona kuning. Meski nanti telah berstatus zona hijau, metode pembelajaran normal belum bisa diberlakukan. Tanpa persetujuan wali murid. (rsy/eny)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

