Bankaltimtara

Taekwondo Kutai Barat Boyong 4 Medali di POPDA Kaltim 2025, Pelatih Soroti Minimnya Fasilitas

Taekwondo Kutai Barat Boyong 4 Medali di POPDA Kaltim 2025, Pelatih Soroti Minimnya Fasilitas

Kontingen Taekwondo Kutai Barat pada POPDA Kaltim 2025 di Penajam Paser Utara.-istimewa-

KUTAI BARAT, NOMORSATUKALTIM– Kontingen Taekwondo Kutai Barat (Kubar) menutup ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) XVII Kaltim 2025 di Penajam Paser Utara (PPU) dengan capaian membanggakan.

Pada hari terakhir pertandingan, Kamis (20/11/2025), para atlet muda Kubar berhasil menyumbang 1 medli perak dan 3 medali perunggu.

Medali perak dipersembahkan oleh Hana Idelia C dari SMAN 2 Sendawar yang turun di kelas -49 kg putri.

Sementara 3 medali perunggu diraih oleh Chersy Aprilia dari SMAN 1 Mook Manor Bulatn di kelas -63 kg putri, Nadya Gracea I dari SMAN 2 Sendawar di kelas -68 kg putri, serta Charisto Januard M dari SMAN 2 Sendawar yang berkompetisi di kelas -59 kg putra.

BACA JUGA: Popda Kaltim 2025, Pencak Silat PPU Bawa Raih 2 Medali Emas

Pelatih Taekwondo Kutai Barat, Stivan mengatakan, bahwa keberhasilan para atlet tidak datang secara instan.

Ia menjelaskan, bahwa tim menjalani masa persiapan panjang melalui pemusatan latihan yang berlangsung sejak September hingga November 2025.

“Pemusatan latihan dilaksanakan di GOR Desnan Sendawar selama 3 bulan. Setiap hari ada latihan rutin, dan kami juga mengikuti try out di ajang Unmul Cup pada Oktober sebagai bahan evaluasi dan pematangan teknik,” ujarnya kepada NOMORSATUKALTIM, Senin 24 November 2025.

Menurut Stivan, penampilan atlet sebenarnya telah sesuai skema latihan yang disusun tim pelatih. Namun, kompetisi POPDA kali ini berlangsung sangat ketat karena hampir seluruh kabupaten/kota datang dengan persiapan maksimal.

BACA JUGA: Atlet Pencak Silat Paser Sumbang 6 Medali di Popda Kaltim 2025

“Persaingan sangat kompetitif. Kabupaten lain juga membawa atlet yang sudah matang. Tapi justru dari sini kami semakin termotivasi untuk meningkatkan kualitas latihan,” terangnya.

Ia turut mengungkapkan tantangan lain yang dihadapi kontingen Kubar, terutama terkait kondisi venue pertandingan.

Menurutnya, area yang digunakan terbilang sempit sehingga jarak antar kontingen sangat rapat. Situasi tersebut membuat komunikasi pelatih dan atlet tidak berjalan optimal.

“Karena jaraknya terlalu dekat, kami harus berteriak cukup keras agar instruksi bisa terdengar jelas. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi atlet dan pelatih,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: