Bankaltimtara

RSA dr. Lie Dharmawan Siap Layani Wilayah Terpencil Kutai Timur, Dinkes Matangkan Persiapan

RSA dr. Lie Dharmawan Siap Layani Wilayah Terpencil Kutai Timur, Dinkes Matangkan Persiapan

RSA dr. Lie Dharmawan akan melayani warga yang tinggal di daerah terpencil Kutai Timur.-istimewa-

‎Meski demikian, Dinkes Kutim memastikan bahwa seluruh persiapan di lapangan telah dilakukan. Camat dan pihak perusahaan setempat telah dilibatkan untuk membantu kebutuhan logistik, terutama suplai air bersih dan fasilitas pendukung.

“Kapal ini butuh sekitar 3 ton air bersih per hari untuk keperluan operasi dan pelayanan medis. Kami sudah koordinasi dengan PDAM untuk pengiriman air melalui mobil tangki,” ujarnya.

BACA JUGA: IDI Kutim dan PERKI Edukasi Pelajar Jadi ‘Life Saver’, Tekankan Pentingnya Bantuan Hidup Dasar di Sekolah

BACA JUGA: Penyakit Dalam Mulai Serang Anak Muda, Salah Satunya Disebabkan Pola Hidup Tidak Sehat

‎Kapal rumah sakit ini memiliki ukuran besar, panjang sekitar 41 meter dan lebar 8 meter, dilengkapi ruang operasi, laboratorium, dan peralatan kesehatan lengkap setara rumah sakit darat.

Nantinya, setiap kunjungan akan berlangsung selama tujuh hari di satu lokasi, sebelum berpindah ke daerah lain.

“Dalam satu kunjungan, pasien akan diperiksa di darat, lalu yang membutuhkan tindakan lanjut akan dibawa ke kapal untuk operasi,” tambahnya.

‎Selain dokter umum, kapal ini juga akan membawa tim spesialis dari Balikpapan yang bergantian setiap pekan.

BACA JUGA: Tekan Kasus HIV/Aids, Pemerintah Kutim Lakukan Pendekatan Lapangan hingga Penyamaran

BACA JUGA: Kutim Gelar PPID Award, RSUD Kudungga dan Disdikbud Raih Nilai Sempurna

“Ada sekitar 25 tenaga medis yang ikut dalam satu gelombang pelayanan. Setelah satu minggu bertugas, mereka akan digantikan tim berikutnya,” terangnya.

‎Dinkes Kutim menilai program ini sangat sejalan dengan visi Bupati Kutai Timur dalam memperluas akses layanan kesehatan hingga ke pelosok.

“Pak Bupati sangat mendukung dan mengapresiasi inisiatif ini. Kapal dokter terapung masuk ke dalam program prioritas kesehatan daerah, khususnya untuk menjangkau 50 persen wilayah yang sulit terakses,” jelasnya.

‎Meski ada kendala teknis di awal, Dinkes tetap melaksanakan pelayanan alternatif melalui program dokter spesialis keliling, termasuk pengobatan gratis di kecamatan-kecamatan.

BACA JUGA: RSUD HIS Kutai Barat Tambah Dokter Spesialis Bedah Saraf, Pasien Tak Perlu Dirujuk Keluar Daerah

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: