Peningkatkan Mutu Layanan Kesehatan, Menjadi Perhatian Serius Pemkab Berau
Kunjungan Bupati Berau Sri Juniarsih Mas ke RSUD dr Abdul Rifai Tanjung Redeb.-IST/Prokopim Berau-

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan dasar, terutama di sektor kesehatan. Berbagai hal menjadi perhatian pemerintah daerah dalam peningkatan mutu layanan.
Tak hanya berupa fasilitas, melainkan juga kesiapan sumber daya manusia dan optimalisasi rumah sakit hingga puskesmas di tingkat kampung. Sehingga, sektor kesehatan di Berau dapat terus dibenahi.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Berau.
Menurutnya, masih terdapat beberapa kekurangan, namun pihaknya akan segera menuntaskan agar pelayanan bisa berjalan optimal.
“Yang paling penting sekarang adalah pelayanan kepada masyarakat. Administrasi penting, tapi yang utama tetap bagaimana pasien bisa tertangani dengan baik dan cepat,” kata Bupati Sri Juniarsih, Minggu 5 Oktober 2025.
Selain itu, Bupati juga menekankan pentingnya koordinasi antara direktur rumah sakit, dewan pengawas, dan seluruh tenaga kesehatan. Menurutnya, beban pelayanan tidak bisa ditanggung sendirian oleh satu pihak.
“Dokter, perawat, bidan, tenaga medis hingga staf pendukung harus bekerja sama sebagai tim. Permasalahan di rumah sakit harus dicari solusinya bersama, bukan dibiarkan satu pihak menanggung sendiri,” tuturnya.
Bupati pun meminta agar proses perizinan operasional rumah sakit yang baru segera diselesaikan, sehingga fasilitas yang sudah dibangun bisa dimanfaatkan maksimal oleh masyarakat.
“Pelayanan kesehatan ini menyangkut kemanusiaan. Karena itu kita harus berikan yang terbaik bagi masyarakat,” tegasnya.
Tidak hanya itu, ia mengungkapkan, keterbatasan dokter spesialis juga menjadi persoalan serius yang berpengaruh langsung pada layanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Berau.
Menurutnya, kondisi ini sebagai tantangan besar yang harus segera dicarikan solusi.
"Pemerintah daerah tentu tidak akan tinggal diam. Salah satu langkah strategis yang sudah ditempuh adalah mengirimkan delapan dokter umum untuk melanjutkan pendidikan spesialis melalui jalur afirmasi, bahkan sudah berjalan sejak Desember 2024 lalu," bebernya.
Keterbatasan dokter spesialis diakunya, menyebabkan RSUD dr Abdul Rivai sering kewalahan menghadapi jumlah pasien yang tinggi.
Misalnya, dokter spesialis jantung hanya mampu melayani 10 hingga 20 pasien per hari, padahal permintaan pemeriksaan mencapai ratusan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
