Rosaliyen Dorong Ekraf Kubar Lewat Pemberdayaan Perajin Rotan dan Tenun Lokal

BACA JUGA: Dispar Kaltim Gelar Rakor di Berau, Pengembangan SDM Parekraf Jadi Konsentrasi Bersama

“Kalau pengrajin sudah punya produk yang bagus, tinggal kita bantu pasarkan. Sekarang ini sudah era digital, jadi harus mulai belajar jualan lewat marketplace dan jejaring sosial,” tambahnya.

Rosaliyen menegaskan, pengembangan ekonomi kreatif bukan hanya soal pendapatan, tetapi juga tentang pelestarian identitas budaya daerah.

Ia ingin agar karya tangan warga Kutai Barat tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tapi juga menjadi ikon kebanggaan di tingkat nasional.

“Kalau pengrajin maju, ekonomi keluarga ikut bangkit. Saya ingin karya tangan warga kita menjadi kebanggaan daerah sekaligus sumber kesejahteraan bagi masyarakat,” ujarnya dengan semangat.

BACA JUGA: APBD Kutai Barat Terancam Defisit, DPRD Minta Pemkab Tak Paksakan Proyek Multiyears

Selain rotan, Rosaliyen juga ingin menghidupkan kembali kerajinan tenun doyo dan sulam tumpar, yang selama ini menjadi simbol keindahan dan kearifan lokal masyarakat Dayak Benuaq dan Tunjung.

Kedua warisan budaya itu, menurutnya, memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan menjadi produk unggulan daerah.

Ia berharap, pemerintah daerah bersama DPRD dapat memperkuat sinergi dengan lembaga pelatihan dan mitra usaha agar pembinaan kepada perajin bisa berjalan berkelanjutan.

“Kalau didukung bersama, saya yakin Kutai Barat bisa punya produk khas yang dikenal luas. Tidak hanya untuk pameran, tapi juga bisa jadi sumber ekonomi baru,” tutup Rosaliyen.

Sumber: