Bankaltimtara

Suhu di Kaltim Mulai Memanas, Ternyata Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Kaltim Mulai Memanas, Ternyata Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Situasi cuaca panas di Kota Balikpapan dalam pekan terakhir September 2025.-Chandra/Disway Kaltim-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Intensitas hujan di Kaltim mulai berkurang. Peyebabnya karena fenomena equinox dan keberadaan siklon tropis di kawasan timur Filipina.

Kondisi itu diungkap Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan.

Akibatnya, Kaltim serta Balikpapan dan wilayah di sekitarnya, mengalami perubahan cuaca.

BACA JUGA:Perairan PPU Bakal Dipasang Alat Deteksi Tsunami, BMKG Balikpapan Tinjau Calon Lokasi

Ditandai dengan berkurangnya intensitas hujan pada pekan terakhir September 2025.

Kepala BMKG SAMS Sepinggan Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto, menyebut salah satu sistem yang berperan adalah Siklon Tropis Bualoi.

BACA JUGA:Masih Puncak Kemarau Tapi Masih Hujan Deras? Begini Penjelasan BMKG

Pergerakan siklon tersebut menarik massa uap air dari wilayah Indonesia, termasuk Kalimantan Timur, ke arah utara.

Dampaknya, hujan di Kaltim menjadi sangat minim, bahkan sempat tidak turun sama sekali.

“Sehingga curah hujan di Kaltim berkurang, bahkan kemarin hampir tidak ada hujan. Hari ini mulai ada hujan lokal, tapi sifatnya sangat kecil dan hanya di wilayah terbatas,” ujar Kukuh, Kamis 25 September 2025.

Ia menambahkan, fenomena equinox sendiri memang terjadi dua kali dalam setahun, yakni pada 20–21 Maret dan 22–23 September.

Saat matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa, penguapan di Kaltim meningkat, namun suhu maksimum masih berada di kisaran 29,5 hingga 30 derajat Celsius.

BACA JUGA:Pemkot Balikpapan Kucurkan Rp 9,9 Miliar untuk Bangun Puskesmas Sepinggan Baru

“Bisa dikatakan suhu itu normal, karena kategori ekstrem baru jika melebihi 34 derajat Celsius,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: