Bankaltimtara

Ada Ribuan Lowongan Kerja di Kuwait! Pemerintah Siap Jembatani PMI yang Berminat

Ada Ribuan Lowongan Kerja di Kuwait! Pemerintah Siap Jembatani PMI yang Berminat

Kuwait-istimewa-

JAKARTA, NOMORSATUKALTIM – Ribuan lowongan kerja dibuka di Kuwait yang berpeluang diisi pekerja asal Indonesia atau Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan KBRI Kuwait.

“Koordinasi erat untuk memastikan kebutuhan pekerja migran di Kuwait bisa dipenuhi baik dari sisi SDM (sumber daya manusia) maupun kompetensinya," kata Christina dikutip Antara, Selasa (6/5/2025).

Diketahui, ada sekira 4.000 peluang kerja sektor formal di Kuwait yang baru terisi seperempantya oleh PMI pada 2024 lalu, sebagian besar menggunakan skema antarswasta.

Peluang terbesar dari sektor hospitality dan kesehatan yang mencapai 2.668 lowongan pekerjaan hingga 11 April 2025, serta lainnya ada sektor manufaktur, konstruksi dan otomotif.

BACA JUGA: Tegang di Perbatasan: India Larang Impor, Pakistan Latihan Peluncuran Rudal

Christina mengatakan, P3MI (Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia) bisa mengambil peluang tersebut dengan menyesuaikan antara kebutuhan user (pemberi kerja di Kuwait) dengan skill PMI. “Kementerian P2MI akan menjembatani ini," jelasnya.

Namun, Duta Besar Indonesia untuk Kuwait, Lena Maryana mengakui bahwa kerja sama antarpemerintah dengan Kuwait terkait penempatan tenaga kesehatan belum dapat direalisasikan.

Menurut dia, belum ada kerja sama G to G (antarpemerintah) karena Pemerintah Kuwait membuka langsung lowongan pekerjaan sektor kesehatan melalui website.

“Artinya warga negara dan negara manapun bisa mengirimkan tenaga kerja sektor kesehatan di Kuwait," terangnya.

BACA JUGA: Suriah Menolak Intervensi Asing setelah Israel Melakukan Serangan Udara Mendadak

Menurut Lena hal tersebut dikarenakan Indonesia sebelumnya tidak menindaklanjuti negosiasi pengaturan teknis tentang penempatan PMI dengan Kuwait.

"Kita yang terlambat sehingga slot penempatan pekerja migran sektor kesehatan di Kuwait yang seharusnya bisa diisi dari Indonesia, banyak diisi dari Bangladesh dan Pakistan," jelas Lena.

Masalah lainnya, yakni keterbatasan bahasa para PMI, terutama bahasa Inggris juga menjadi kendala bagi PMI untuk ditempatkan di Kuwait.

Dia mencontohkan, pada tahun 2023, Indonesia diminta mengisi 100 tenaga keamanan untuk bandara Kuwait. Namun, karena terekndala Bahasa, maka tidak satupun yang lolos seleksi.

BACA JUGA: Denda Hingga Rp446 Juta Bagi Pelanggar Izin Haji

Dubes meminta bantuan KemenP2MI untuk berkomunikasi dengan balai latihan kerja (BLK) agar menambah kurikulum pelajaran bahasa Inggris untuk tujuan tertentu (specific purpose English).

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: