Kakao Berau Tembus Pasar Prancis, Disbun Pastikan Bebas Deforestasi dan Cemaran Kimia
Kepala Dinas Perkebunan Berau, Lita Handini-Maulidia Azwini/ Nomorsatukaltim-
BACA JUGA: Pemkab Berau Berencana Bangun Rumah Produksi Kakao di Kampung Merasa
“Kualitasnya tidak perlu diragukan. Rasa khas kakao Berau dipengaruhi oleh kondisi alamnya yang unik,” tutur Lita.
Meski demikian, peningkatan kuantitas produksi tetap menjadi fokus utama Disbun. Pemerintah daerah menargetkan perluasan lahan sekitar 100 hektar per tahun, dengan mendorong petani di wilayah Suaran, Birang, Long Lanuk, dan Merasa untuk meningkatkan produktivitas.
Lita tak menampik bahwa harga kakao yang tak menentu menjadi tantangan tersendiri bagi para petani.
Saat ini, harga biji kakao di tingkat petani berkisar Rp70.000 hingga Rp100.000 per kilogram, dan sempat menembus Rp120.000 saat harga dunia naik.
BACA JUGA: Ekspor Hasil Laut Berau melalui Bandara Kalimarau Tembus 58 Ton, Tapi Belum Sumbang PAD
Untuk menjaga mutu, Disbun terus memberikan bantuan alat fermentasi, pelatihan, dan pendampingan teknis agar petani mampu menghasilkan biji kakao berkualitas ekspor secara mandiri.
“Kami selalu dorong petani melakukan fermentasi sendiri, karena nilainya lebih tinggi dibanding menjual biji basah,” ujarnya.
Meski sebagian besar kebun kakao dikelola petani, Disbun Berau tetap membuka peluang bagi investor untuk menanamkan modal di sektor kakao.
Beberapa perusahaan disebut telah melakukan penjajakan, namun belum ada yang merealisasikan investasi besar.
BACA JUGA: Pisang Kepok Grecek Kutim Tembus Pasar Internasional, Ekspor Jalan Terus
“Kita terbuka dengan investasi, tapi pengembangannya tetap berbasis keberlanjutan. Kami pastikan tidak ada perluasan yang merusak hutan,” tegasnya.
Dinas Perkebunan Berau menargetkan ekspor kakao tetap dilakukan setiap tahun, meski volumenya kecil. Lita menyebut ekspor bukan hanya soal nilai ekonomi, tapi juga kebanggaan bagi petani lokal.
“Bupati minta setiap ekspor dilaunching supaya petani termotivasi. Ada kebanggaan tersendiri ketika biji kakao mereka sampai ke luar negeri,” katanya.
Dengan capaian kualitas yang diakui dunia dan kerja sama baru dengan Prancis, Pemerintah Kabupaten Berau berharap sektor kakao bisa terus tumbuh sebagai komoditas unggulan berkelanjutan di masa depan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
