Balikpapan-PPU Terdampak Deflasi, BI Ingatkan Hal Ini
Pedagang sayur dan tomat di Pasar Pandansari Balikpapan.-Salsabila/Disway Kaltim-
Semua komoditas pun tengah melimpah karena puncak musim panen.
Meski begitu, inflasi tahunan PPU justru lebih tinggi, mencapai 2,99% (yoy), dipengaruhi kenaikan harga beras, ikan tongkol, hingga ketimun.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Robi Ariadi, menilai tren deflasi ini bukan berarti tekanan harga akan berhenti.
"Kami mencermati risiko inflasi dari cuaca basah di sentra produksi dan gelombang laut tinggi yang bisa mengganggu pasokan hortikultura maupun perikanan," katanya, Selasa 9 September 2025.
Ia menegaskan, sinergi dengan pemerintah daerah melalui TPID akan diperkuat.
BACA JUGA:KPPN Tanjung Redeb Peringatkan Risiko Koperasi Merah Putih, Desa Bisa Menanggung Gagal Bayar
Langkah yang ditempuh antara lain pemantauan harga bahan pokok, sidak pasar, operasi pangan murah, hingga kerja sama antar daerah.
"Pengendalian inflasi dilakukan agar tetap dalam sasaran nasional 2,5% ± 1%," pungkas Robi.
Penurunan harga Agustus memberi ruang bagi masyarakat, tetapi Bank Indonesia menekankan risiko cuaca tetap harus diwaspadai agar inflasi tidak kembali melonjak.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
