Disdik Berau Butuh Tambahan 207 Guru Khusus Tangani ABK
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Berau, Mardiatul Idalisah.-Azwini/Disway Kaltim-
BACA JUGA:DPRD Berau Minta Koperasi Merah Putih Tak Geser Peran BUMDes, Dorong Kolaborasi dan Pengawasan Dana
Namun demikian, ia mengakui bahwa pelaksanaan sekolah inklusif di Berau masih menghadapi sejumlah kendala, terutama pada aspek kesiapan tenaga pendidik.
Menurutnya, belum semua guru reguler memiliki kompetensi khusus dalam menangani ABK, sehingga pelatihan menjadi hal mendesak.
“Yang belum kami lakukan adalah memberikan pelatihan kepada guru-guru reguler, supaya mereka paham bagaimana cara mengajar anak-anak inklusi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Mardiatul mengungkapkan pelatihan guru inklusif direncanakan mulai dilakukan tahun ini, seiring meningkatnya jumlah ABK, termasuk dari jenjang taman kanak-kanak.
“Insyaallah tahun ini ada, karena anak ABK kita semakin banyak, mulai dari TK. Dengan keterbatasan guru, kami berharap nanti bisa diakomodir dalam standar perencanaan, minimal satu sekolah punya satu guru inklusif,” jelasnya.
Dia menambahkan, berdasarkan hasil pemetaan kebutuhan, Disdik Berau memperkirakan setidaknya diperlukan 207 guru inklusif untuk mengisi kebutuhan di sekolah negeri.
BACA JUGA:DPRD Berau Minta Koperasi Merah Putih Tak Geser Peran BUMDes, Dorong Kolaborasi dan Pengawasan Dana
Jumlah itu belum termasuk satuan pendidikan swasta yang mencapai 446 sekolah. Untuk guru yang ada nantinya akan diberi pelatihan khusus dalam menangani ABK.
Dengan pertumbuhan jumlah ABK yang kian signifikan dan terbatasnya kapasitas SLB, Dinas Pendidikan menilai penguatan sekolah inklusif bukan lagi sekadar alternatif, melainkan keharusan.
Tanpa percepatan pelatihan guru dan pemenuhan standar pelayanan minimal, ribuan anak beresiko kehilangan akses terhadap pendidikan yang layak dan setara.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
