Jumlah ABK di Berau Capai 1.400, Sekolah Inklusi dan Layanan Disabilitas Perlu Diaktifkan Lagi

Sabtu 09-08-2025,12:00 WIB
Reporter : Maulidia Azwini
Editor : Hariadi

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau tengah mendorong penambahan jumlah sekolah inklusi dan membangun layanan disabilitas yang lebih terpadu. 

Langkah ini diinisiasi akibat meningkatnya laporan kasus Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di berbagai wilayah di Kabupaten Berau.

Kepala DPPKBP3A Berau, Rabiatul Islamiah, menyebut jumlah ABK di Kabupaten Berau terus mengalami peningkatan. 

Saat awal ia menjabat di tahun 2022, jumlahnya tercatat sekitar 900 anak. 

BACA JUGA: Dispora Kaltim Kolaborasi NPC Genjot Regenerasi Atlet Disabilitas

BACA JUGA: Taman Langit, Film Lokal Kedua Shienra Studio, Angkat Semangat Disabilitas dan Wajah Balikpapan

Namun setelah dilakukan berbagai pendekatan dan sosialisasi, angka itu kini tercatat kisaran 1.400-an.

“Bukan karena jumlahnya melonjak, tapi karena makin banyak orang tua sadar dan mau melaporkan keadaan anaknya,” katanya kepada NOMORSATUKALTIM, belum lama ini.

Gagasan membangun layanan terpadu, kata Rabiatul, mencuat setelah tim DPPKBP3A melakukan sosialisasi di Kampung Suaran. 

Dari hasil asesmen, ditemukan 34 anak dengan indikasi gangguan tumbuh kembang.

BACA JUGA: Disdik Berau Butuh Tambahan 207 Guru Khusus Tangani ABK

BACA JUGA: Nuri Cahyani: Tulus untuk Anak Berkebutuhan Khusus

“Pada saat itu, banyak orang tua mulai terbuka dan mendaftarkan anaknya sebagai anak berkebutuhan khusus. Tercatat ada 34 anak yang terindikasi gangguan tumbuh kembang, kalau tidak kita tangani serius, kasihan mereka,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya penanganan sejak usia dini agar tidak melewatkan masa emas pertumbuhan anak. 

Salah satunya melalui pemberian terapi yang idealnya dilakukan minimal 3 kali seminggu agar perkembangan anak terpantau optimal. 

Kategori :