JAKARTA, NOMORSATUKALTIM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah diproyeksikan mampu menggerakkan perekonomian desa secara signifikan.
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman meyakini bahwa program ini akan menciptakan ekosistem usaha baru di desa-desa di seluruh Indonesia.
Ia menyebut, potensi perputaran dana MBG mencapai Rp7–8 miliar per desa.
"Dengan adanya program Makan Bergizi Gratis ini, akan ada kurang lebih sekitar Rp7–8 miliar dana yang berputar di desa kita di seluruh Indonesia," ungkap Maman dalam acara Rapimnas PIRA di Jakarta, Sabtu (20/1/2025).
BACA JUGA: Pemkot Samarinda akan Tingkatkan RSUD IA Moeis Menjadi Rumah Sakit Bertaraf Internasional
Sebelumnya, rata-rata dana yang berputar di desa hanya berkisar Rp1–2 miliar per tahun dan sebagian besar dialokasikan untuk infrastruktur.
Namun, dengan kehadiran MBG, dana tersebut diproyeksikan dapat dialihkan untuk mendukung ekosistem usaha di masyarakat desa, terutama bagi pelaku UMKM.
Maman menambahkan, program MBG membuka peluang besar bagi pemberdayaan anak muda, pengusaha lokal, serta pegiat UMKM di seluruh Indonesia.
Selain memberikan dampak langsung terhadap gizi masyarakat, program ini juga melahirkan peluang usaha baru bagi sektor kuliner, khususnya jasa katering.
BACA JUGA: Nutrisi Tidak Harus dari Makanan Mentah, Penuhi Gizi Berpedoman Isi Piringku
BACA JUGA: Fondasi Perencanaan SKPD, Diskominfo PPU Latih 35 Admin Satu Data Indonesia
"Kami dari Kementerian UMKM tentunya melihat ini sebagai salah satu peluang atau ruang untuk memberdayakan anak-anak, pengusaha, maupun pegiat UMKM yang ada di seluruh Indonesia," jelas Maman.
Menurut data Kementerian UMKM, 49 persen dari 2,9 juta pengusaha kuliner di Indonesia merupakan perempuan.
Hal ini menunjukkan peran penting UMKM perempuan dalam mendukung keberhasilan program MBG.