OJK: Bank Mulai Antre Urus Izin Usaha Bullion

Kamis 26-12-2024,15:26 WIB
Reporter : Tri Romadhani
Editor : Tri Romadhani

JAKARTA, NOMORSATUKALTIM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa sejumlah bank di Indonesia mulai menunjukkan minat serius untuk mengajukan izin usaha terkait pengembangan layanan emas atau bullion.

Langkah ini dinilai sebagai salah satu cara untuk mendorong inovasi dan diversifikasi bisnis perbankan di tengah persaingan industri yang semakin dinamis.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengungkapkan bahwa pihaknya terus menjalin komunikasi intensif dengan bank-bank yang berminat mengembangkan layanan bullion.

Menurut Dian, inisiatif ini sejalan dengan kebutuhan pasar yang semakin kompleks, serta menjadi peluang baru untuk meningkatkan daya saing perbankan nasional.

“Ini adalah bagian dari upaya diversifikasi bisnis. Dengan adanya layanan bullion, skala usaha bank dapat diperbesar, sekaligus memberikan variasi produk yang lebih luas kepada nasabah,” jelas Dian dalam pernyataan tertulisnya, dikutip Kamis (26/12/2024).

BACA JUGA : Pengamat Sebut Pentingnya Ketegasan Presiden Atasi Seringnya Kecelakaan di Jalan Tol

Salah satu bank yang tengah mempersiapkan diri untuk mengajukan izin usaha bullion adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS).

Menurut Dian, BRIS saat ini sedang membangun infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung layanan tersebut, termasuk persiapan teknis dan administratif yang menjadi persyaratan OJK.

“OJK selalu menyambut baik setiap bank yang ingin terlibat dalam pengembangan layanan bullion, karena hal ini dapat memberikan manfaat besar bagi ekosistem perbankan nasional,” tambah Dian.

Lebih lanjut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, juga menyoroti urgensi pembentukan bullion bank di Indonesia.

BACA JUGA : Ngeri! Rekaman Detik-detik Suasana Kabin Pesawat Azerbaijan Airlines Sebelum Jatuh Beredar

Menurutnya, keberadaan bank khusus emas ini sangat penting, mengingat selama ini Indonesia masih mengandalkan bullion bank di luar negeri, seperti Singapura, untuk kebutuhan layanan emas.

“Selama ini, emas kita hanya menghasilkan cost of manufacturing yang dikelola di Surabaya, karena bullion bank-nya berada di sana. Padahal, potensi pasar emas kita cukup besar,” ujar Airlangga.

Selain itu, pembentukan bullion bank juga diharapkan dapat memperkuat kemandirian sektor keuangan Indonesia.

Ekonom sekaligus pakar kebijakan publik dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, Achmad Nur Hidayat menilai, keberadaan bullion bank akan memberikan dampak positif terhadap stabilitas harga emas di masa depan.

Kategori :