Bankaltimtara

Ruang Ibadah Jadi Titik Distribusi Uang Tunai, Strategi BI Menjangkau Konsumsi Natal dari Akar Komunitas

Ruang Ibadah Jadi Titik Distribusi Uang Tunai, Strategi BI Menjangkau Konsumsi Natal dari Akar Komunitas

Petugas Bank Indonesia bersama perbankan melayani penukaran uang rupiah melalui program Semarak Rupiah di Hari Natal Penuh Damai (SERUNAI) di salah satu gereja di Balikpapan.-istimewa-Bank Indonesia

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Bank Indonesia menerapkan pendekatan berbasis komunitas dalam menjaga kelancaran transaksi menjelang Natal 2025.

Selain melalui kantor perbankan dan layanan kas konvensional, ruang ibadah dimanfaatkan sebagai titik distribusi uang tunai melalui program Semarak Rupiah di Hari Natal Penuh Damai (SERUNAI).

Program tersebut dilaksanakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Balikpapan pada 14 Desember 2025 melalui layanan kas keliling di Gereja Santa Theresia dan Gereja Pantekosta Balikpapan.

Dengan modal kerja sebesar Rp1 miliar, layanan tersebut melayani sekitar 200 jemaat gereja yang menukarkan uang Rupiah untuk kebutuhan perayaan Natal.

BACA JUGA:Suhu Turun hingga Minus 4 Derajat Celcius, Wilayah Utara Arab Saudi Diselimuti Salju

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Robi Ariadi, mengatakan pemilihan gereja sebagai lokasi layanan merupakan bagian dari upaya mendekatkan layanan penukaran uang tunai kepada masyarakat pada periode kebutuhan musiman.

"Pada periode Natal, kebutuhan uang tunai muncul langsung di komunitas. Gereja menjadi salah satu titik berkumpul masyarakat sehingga layanan penukaran dapat menjangkau kebutuhan transaksi secara langsung," ucap Robi.

Pendekatan tersebut mencerminkan pola distribusi uang tunai yang disesuaikan dengan karakter aktivitas ekonomi masyarakat.

Dalam konteks Balikpapan, transaksi selama Natal banyak berlangsung dalam kegiatan rumah tangga, ibadah, dan aktivitas sosial berbasis komunitas.

BACA JUGA:Komitmen Nyata BUMN Peduli, BRI Tegaskan Dukungan Jangka Panjang Pemulihan Bencana Sumatra

Melalui program SERUNAI, Bank Indonesia menyediakan uang Rupiah layak edar dengan pecahan yang sesuai kebutuhan masyarakat, sekaligus menjaga kelancaran sistem pembayaran selama periode peningkatan konsumsi.

Di tengah peningkatan penggunaan transaksi non-tunai, Bank Indonesia menilai uang tunai masih dibutuhkan pada momentum tertentu, khususnya dalam kegiatan keagamaan dan sosial.

"Digitalisasi sistem pembayaran terus berjalan, namun pada momen tertentu masyarakat masih memerlukan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan transaksi," tuturnya.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Balikpapan, Hakimin, menyampaikan layanan penukaran uang di gereja membantu jemaat dalam mempersiapkan kebutuhan Natal.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait