Pertamina Siagakan 172 SPBU, Pastikan Pasokan BBM dan LPG di Kaltim Aman Selama Natal dan Tahun Baru
Pertamina memperkuat distribusi BBM guna menjamin kenyamanan masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru 2026 d Kaltim.-Mayang Sari/ Nomorsatukaltim-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM- Menjelang meningkatnya aktivitas masyarakat pada libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), PT Pertamina Patra Niaga memastikan kesiapan penuh infrastruktur dan pasokan energi di Kalimantan Timur.
Sebanyak 172 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), 87 agen LPG PSO, 29 agen LPG non-PSO, serta 14 Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) disiagakan guna menjaga ketersediaan BBM dan LPG tetap aman dan lancar.
Sales Area Manager Retail Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimtara) PT Pertamina Patra Niaga, Henry Eko menyampaikan, bahwa penyaluran BBM subsidi jenis pertalite hingga saat ini masih berjalan sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan.
"Alhamdulillah sampai dengan saat ini stok Pertalite masih on track. Kuota masih tersedia dan Insya Allah sampai akhir tahun kondisinya tetap aman," ujar Henry saat ditemui belum lama ini.
BACA JUGA: Dukung Kelancaran Natal dan Tahun Baru, BI Kaltim Siapkan Uang Kartal Rp4,8 Triliun
Sementara itu, untuk solar subsidi, Henry mengakui adanya keterlambatan pasokan dan kekurangan kecil di beberapa titik.
Namun kondisi tersebut masih dapat dikelola dengan kuota yang tersedia dan telah dikoordinasikan dengan kantor pusat.
"Kita sementara cover dengan kuota yang ada. Memang terdapat sedikit keterlambatan dan kekurangan dari beberapa perusahaan, namun sudah kami ajukan penyesuaian ke pusat. Insya Allah secara umum aman dan bisa mendukung pelaksanaan Nataru di Kalimantan Timur," jelasnya.
Dalam menghadapi Nataru, Pertamina memproyeksikan pola pergerakan masyarakat tidak terpusat pada satu waktu, melainkan terjadi dalam beberapa fase, mulai dari arus mudik, arus wisata, hingga arus balik.
BACA JUGA: PLN Kaltimra Siapkan 1.382 MW Hadapi Lonjakan Konsumsi Momentum Natal 2025 dan Tahun 2026
Lonjakan mobilitas itu diperkirakan terjadi pada 20–22 Desember, kemudian kembali meningkat menjelang malam pergantian tahun.
Arus balik diprediksi terjadi pada 27–28 Desember dan kembali meningkat pada 3–5 Januari. "Pola pergerakan masyarakat tidak hanya satu puncak, tetapi bertahap dan berlapis," terang Henry.
Seiring dengan meningkatnya mobilitas tersebut, konsumsi BBM jenis gasoline diperkirakan naik sekitar 3,7 persen dibandingkan rata-rata konsumsi periode September hingga November.
Sementara konsumsi gasoil atau solar diproyeksikan meningkat lebih tinggi, yakni sekitar 7,10 persen.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

