MAHULU, NOMORSATUKALTIM – Kontestasi Pilkada Mahulu 2024 telah dilaksanakan. Hasilnya pasangan Owena Mayang Shari Belawan-Stanislaus Liah (Manis) keluar sebagai pemenang, meskipun belum ada pengumuman resmi dari KPU Mahulu.
Namun, berdasarkan hasil real count, pasangan Mayang-Stanis menempati posisi pertama yakni 45 persen dibandingkan dengan dua pasangan lainnya.
Adapun dua pasangan lainnya yakni Novita Bulan- Artya Fathra Marthin dengan perolehan 37 persen dan Yohanes Avun Y Juan Jenau 17 persen.
Terkait dengan hasil Pilkada tersebut, Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh turut memberikan apresiasi atas kemenangan pasangan MANIS.
BACA JUGA:Pembangunan Jalan Kubar-Mahulu Tak Kunjung Selesai, Bupati Mahulu Kritik Pemprov dan Pusat
Sebagai ayah, Bonifasius tentu mendukung penuh atas terpilihnya Owen Mayang Shari Belawan di kontestasi Pilkada Mahulu 2024.
"Ini adalah amanah masyarakat kepada beliau (Mayang,red.). Artinya, mereka percaya dia mampu memimpin. Saya mendukung sepenuhnya, namanya anak juga harus didukung," ujar Bonifasius, Selasa (2/12/2024).
Bonifasius menegaskan bahwa keberhasilan Mayang di kontestasi Pilkada 2024 ini merupakan murini hasil kerja kerasnya sendiri, bersama tim pemenangan yang dibentuk.
Kerja sendiri yang dimaksud seperti penyampaian visi dan misi kepada masyarakat selama masa kampanye di setiap wilayah Kabupaten Mahulu.
“Itu murni usaha dia sendiri, Dia sendiri yang menyampaikan visi-misi kepada masyarakat. Saya hanya berpesan untuk selalu menjaga etika, tidak menjelekkan orang, melakukan kampanye yang sopan dan santun. Alhamdulillah, hal itu dijalankan dengan baik dan mendapat apresiasi dari masyarakat," imbuhnya.
BACA JUGA:Pembukaan HUT Ke-11 Mahulu Dimulai, Ada Banyak Kegiatan untuk Masyarakat, Simak di Sini
Menurut Bonifasius, dengan terpilihnya Mayang-Stanis sebagai bupati dan wakil bupati hasil Pilkada 2024, menunjukkan kedewasaan masyarakat dalam memilih pemimpin.
Sebab, kata Bonifasius, praktik kampanye di Mahulu tentunya sangat berbeda dengan di daerah lain. Artinya di Mahulu menurut Bonifasius, praktik kampanye negatif sangat tidak berlaku, apalagi kondisi masyarakat di Mahulu yang masih kental dengan semangat persaudaraan dan kekeluargaan.
Sehingga, dalam penyampaian program pembangunan kedepannya tentu sangat penting untuk menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.
“Yang masyarakat inginkan adalah program kerja yang jelas dan dapat dipercaya. Itulah yang dilakukan oleh saudari Owena, sehingga masyarakat yakin dan mendukungnya. Kampanye negatif, black campaign, itu tidak laku di Mahulu,” tegas Bupati 2 periode ini.