MAHULU, NOMORSATUKALTIM - Pasangan calon (Paslon) nomor urut 03, Owena Mayang Shari Belawan-Stanislaus Liah (MANIS) tampak khawatir dengan program percepatan pembangunan yang diusung paslon 02 dalam mengatasi ketertinggalan infrastruktur di Mahakam Ulu (Mahulu).
Kekhawatiran ini disampaikan paslon 03 dalam bentuk pertanyaan kepada pasangan Novita Bulan-Artya Fathra Martin.
“Jadi banyak nilai adat di Mahakam Ulu yang berpotensi terganggu oleh proyek pembangunan, jika anda terpaksa memilih antara melanjutkan pembangunan yang menguntungkan ekonomi atau melindungi nilai adat, pilihan mana yang akan anda ambil?" tanya Owena Mayang Shari Belawan kepada paslon 02.
"Kemudian bagaimana anda mengkomunikasikan kepada masyarakat dan investor jika anda memilih untuk menghentikan proyek demi menjaga nilai budaya?” lanjutnya.
BACA JUGA: Debat Kedua Pilkada Mahulu, Bulan-Fathra Komitmen Percepat Pembangunan Berkelanjutan
BACA JUGA: Singgung Eksistensi Kebudayaan Lokal, Stanislaus Liah Apresiasi Upaya Paslon Nomor Urut 1
Pertanyaan tersebut kemudian dijawab oleh calon wakil bupati nomor urut 2, Artya Fathra Martin.
Fathra menegaskan bahwa, yang harus dilakukan adalah mencari solusi dengan melibatkan semua pihak terkait.
Baik dari pihak pemerintah (eksekutif), DPRD (legislatif), aparat penegak hukum, serta yang paling utama adalah melibatkan masyarakat adat dan tokoh adat setempat.
Bagi pasangan yang memiliki hastag PRIMA (Peduli-Mandiri-Mengabdi) ini, strategi dialog dalam proses pembangunan sangat penting dilakukan.
BACA JUGA: Digelar di Balikpapan, Debat Kedua Pilkada Mahulu Berlangsung Sukses
BACA JUGA: Kasus Pelanggaran Kampanye Pilkada Mahulu, Berkas Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan
Sehingga masyarakat Mahakam Ulu yang memegang teguh adat-istiadatnya merasa dilibatkan dalam pembangunan.
“Yang paling utama kami lakukan adalah untuk kesejahteraan masyarakat Mahakam Ulu. Kami meyakini bahwa seberat apapun masalah yang dihadapi, kalau tujuan kita untuk mensejahterakan masyarakat, maka kita pasti akan menemukan solusinya,” tegas Fathra.
Novita Bulan kemudian menambahkan bahwa, mereka akan menempatkan pelestarian adat dan budaya sebagai prioritas utama dalam setiap proses pembangunan.