Indonesia Tertarik Bergabung dengan BRICS Bersama Rusia dan China dalam Blok Ekonomi

Sabtu 26-10-2024,07:19 WIB
Reporter : Tri Romadhani
Editor : Tri Romadhani

NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Indonesia membuka minatnya untuk bergabung dengan blok ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS).

Menteri Luar Negeri Sugiono menyampaikan ketertarikan ini dengan mengirim surat resmi yang berisi expression of interest.

Pernyataan ini disampaikan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus yang diadakan di Kazan, Rusia, pada Kamis, 24 Oktober 2024.

Sugiono menekankan bahwa langkah ini merupakan upaya untuk mengimplementasikan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif, sehingga Indonesia tetap berperan secara independen tanpa terikat pada kubu tertentu.

Sebelum memutuskan untuk mendaftar sebagai anggota BRICS, Indonesia sebelumnya sempat mempertimbangkan tawaran yang datang pada tahun 2023.

BACA JUGA : Kepala KUPP Kelas II Tanjung Redeb, Deddy Yuwono Tekankan Pentingnya Sinergi dan Kolaborasi

Saat itu, Presiden Joko Widodo menegaskan perlunya kajian mendalam untuk memahami potensi manfaat dari keanggotaan ini.

Selain itu, Indonesia juga telah berperan sebagai penyeimbang kekuatan di MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia), sebuah aliansi di dalam G20.

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edi Pambudi, membenarkan pendekatan Indonesia sebagai middle power dalam ekonomi global, serupa dengan peran di G20.

"Posisi kita di G20 adalah sebagai kekuatan menengah, dan dengan MIKTA, Indonesia dapat mempertahankan keseimbangan kekuatan," ujarnya pada Jumat, 25 Oktober 2024.

BACA JUGA : Tingkatkan Layanan Kesehatan, Bupati Mahulu Resmikan Gedung Transfusi Darah di Rumah Sakit GSM

Namun, setelah pergantian kepemimpinan, Indonesia kini lebih tertarik untuk bergabung dengan BRICS. Menurut Menlu Sugiono, keputusan ini akan membuka peluang bagi Indonesia untuk semakin aktif di berbagai forum internasional, termasuk BRICS, yang mempertemukan negara-negara besar dan berkembang.

"Keikutsertaan Indonesia dalam BRICS adalah wujud dari politik luar negeri bebas aktif. Kita tidak memilih kubu tertentu, tetapi berpartisipasi aktif di semua forum," tambahnya pada Jumat, 25 Oktober 2024.

Menlu Sugiono juga menegaskan bahwa langkah ini bertujuan memperkuat kerja sama BRICS dengan negara-negara berkembang.

BACA JUGA : Setelah Selesai Bertugas, Farida Ucapkan Terima Kasih karena Dipercaya sebagai Pimpinan Sementara

Kategori :