Sementara itu, Calon Walikota Balikpapan nomor urut 2, Rendi Susiswo juga menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran tahapan yang telah berlangsung.
BACA JUGA: Menanti Langkah KPK Perihal Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang Pangarep
BACA JUGA: Real Madrid Incar Dua Wonder Kid Baru untuk Skuad Utama Los Blancos
“Hari ini kita sudah saksikan bersama, kita sudah melakukan pencabutan nomor urut 1, 2, dan 3, dan semuanya berjalan lancar,” ujarnya.
Rendi pum melihat nomor urut yang diperolehnya sebagai sebuah isyarat positif.
“Saya pribadi dan pasangan saya, bersama seluruh barisan pendukung, ketika mencabut nomor, itu nomor 2. Bagi saya, ini adalah isyarat dari Allah SWT. Nomor dua ini adalah isyarat dari Allah, mudah-mudahan membawa kebaikan bagi masyarakat Kota Balikpapan,” ungkap Rendi.
Ia juga menambahkan bahwa nomor urut 2 mengandung makna yang mendalam bagi umat muslim, yakni dua kalimat syahadat, serta merepresentasikan simbol merah putih dalam konteks kebangsaan Indonesia.
BACA JUGA: DJP Minta Masyarakat Waspada Penipuan Baru Mengatasnamakan Pegawai Pajak
BACA JUGA: Hasil MotoGP Misano 2024: Enea Bastianini Menang, Pecco Bagnaia Jatuh
Dalam kesempatan yang sama, Sabani, sebagai calon Walikota nomor urut 3, memberikan tanggapan kritis terhadap jalannya proses.
Meskipun secara umum ia mengapresiasi kelancaran acara, Sabani memberikan kritik terhadap KPU terkait penampilan petahana dalam beberapa momen.
“Tentu, menyikapi kontestasi seperti ini, tidak usah terlalu khawatir dan gelisah. Ini adalah perjalanan KPU yang biasa, cuma KPU saya perlu kritik sedikit. Tadi fotonya ada petahana, harusnya sudah cuti,” ujarnya.
Sabani juga menekankan pentingnya menjaga sikap jujur dan adil dalam kontestasi politik ini, seraya menyerukan agar tidak ada permusuhan yang timbul di antara para calon dan pendukungnya.
BACA JUGA: Pilkada Berau 2024: MP-AW Nomor Urut 1, Sragam Nomor Urut 2
BACA JUGA: 6 Juta Data NPWP Bocor Dibobol Hacker, DPR Panggil Menkominfo dan Menkopolhukam
“Kita hanya berkontestasi, tidak perlu bermusuhan, tidak perlu sakit hati, tidak perlu saling menuding. Itu yang terpenting, berlaku jujur dan adil. Kita sangat menghindari keributan di Balikpapan ini,” jelasnya.