"Fungsi kawasan hutan ini, juga sebagai edu wisata bagi pelajar maupun mahasiswa, bisa belajar banyak, mulai dari ekosistem flora dan fauna, gua-gua serta lain sebagainya," sebut Lukman.
Salah satu fasilitas yang ditawarkan untuk pengunjung Samurangau Eco Park.-(Foto/Istimewa)-
BACA JUGA: Ingatkan Bahaya Korupsi SDA Lewat Pameran Seni
BACA JUGA: 2 Bapaslon di Paser Belum Penuhi Syarat Administrasi, KPU Paser Beri Waktu 3 Hari
Butuh waktu dua jam mengelilingi seluruh jalur Samurangau Eco Park.
Di destinasi wisata alam itu terdapat tiga zona. Yaitu zona sejarah, zona alam dan zona budaya.
Tentunya jadi keunggulan untuk dapat dikunjungi kala berada di wilayah selatan Provinsi Kalimantan Timur.
Terdapat beberapa fasilitas, mulai parkiran, toilet, gazebo dan rumah pohon untuk pengunjung untuk beristirahat sementara.
BACA JUGA: Budidaya Padi di Lahan Sulfat Masam, 3 Desa di PPU Manfaatkan Teknologi Tepat Guna
BACA JUGA: Shin Tae-yong Angkat Bicara, Ungkap Alasan Tak Panggil Elkan Baggott
Di sisi lain Kideco juga telah membangun jembatan kayu ulin sepanjang 2 kilometer yang disiapkan untuk pengunjung menjelajah di area wisata.
Dari hampir 20 gua di Samurangau Eco Park, baru 3 gua yang boleh dikunjungi oleh pengunjung yaitu Liang Manggis, Liang Mangkok dan Liang Lumut. Sementara lainnya belum dapat diakses.
"Banyak fauna endemik Kalimantan yang dilindungi yang bisa dijumpai, seperti bekantan, burung rangkong atau burung enggang dan lutung abu-abu serta beruang yang beberapa kami temukan jejaknya," tutupnya.