Nama-nama besar seperti Khofifah Indar Parawansa, Mahfud Md, dan Yenny Wahid disebut-sebut akan diajak untuk terlibat dalam forum ini, guna memastikan PKB kembali ke garis perjuangan awal yang didirikan pada tahun 1998.
BACA JUGA: Edi-Rendi Resmi Didukung PDIP di Pilkada Kukar, Sisa Empat Daerah Lagi
BACA JUGA: Raih 5 Kali WWCD, Tim PUBGM Sumbangkan Emas Kedua untuk Kaltim
Keresahan ini muncul tidak hanya karena semakin berkurangnya peran kiai dalam partai, tetapi juga karena kewenangan Cak Imin yang dianggap semakin tidak terkendali.
Agenda utama dalam muktamar ulang yang direncanakan adalah untuk mengembalikan PKB ke visi awalnya, di mana peran kiai dan ulama sangat dominan.
Selain itu, forum ini juga akan membahas kemungkinan pemilihan ketua umum baru, meskipun hingga saat ini belum ada nama-nama potensial yang muncul secara resmi. Mereka tidak menutup kemungkinan adanya hasil yang berbeda dari muktamar yang baru saja digelar di Bali.
Sebelumnya, pada 24-25 Agustus 2024, PKB telah menggelar Muktamar VI di Bali Nusa Dua Convention Center, yang menetapkan Cak Imin sebagai Ketua Umum PKB periode 2024-2029.
BACA JUGA: Polemik Surat Undangan HUT RI di IKN, Kesbangpol Kukar Minta Maaf ke Sultan
BACA JUGA: Turnamen Beleng-Beleng Golf Club, Suguhkan Doorprize Mobil hingga Seekor Sapi
Penetapan ini dilakukan melalui Sidang Pleno Ke-4 setelah 38 DPW secara aklamasi mengusulkan Cak Imin untuk kembali memimpin partai.
Dalam proses tersebut, Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, meminta pendapat peserta muktamar untuk memberikan mandat kepada Cak Imin, yang kemudian disetujui secara serempak oleh seluruh peserta muktamar.
Namun, di balik sorak sorai dukungan tersebut, tampaknya ada arus bawah yang mulai menggeliat.
Kader-kader PKB yang merasa kecewa dengan kepemimpinan Cak Imin siap menggoyang kepemimpinan partai berlambang lebah itu melalui muktamar ulang.