BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Belakangan ini sedot lemak menjadi trending di media sosial pasca kematian Ella Nanda Sari Boru Hasibuan (30), seorang wanita cantik asal Medan, yang diduga menjadi korban malpraktik klinik kecantikan di Kota Depok.
Tragedi ini mengangkat kembali perbincangan tentang prosedur sedot lemak dan risiko yang menyertainya.
Apa sebenarnya sedot lemak, dan bagaimana sebenarnya prosedur sedot lemak yang sesuai dengan standar medis?
Berdasarkan artikel di laman Siloam Hospital dijelaskan bahwa Liposuction atau sedot lemak adalah prosedur medis yang dapat menghilangkan sel-sel lemak (adiposit) secara permanen di bagian tubuh tertentu agar pasien mendapatkan bentuk tubuh ideal.
Pasien umumnya melakukan liposuction untuk membuang lemak berlebih di perut, paha, dagu, pipi, leher, lengan atas, betis, atau bokong.
"Sedot lemak bukanlah metode yang disarankan untuk menurunkan berat badan atau mengatasi obesitas karena lemak yang dihilangkan adalah lemak perifer (lemak yang berada di bawah kulit), bukan lemak visceral (lemak yang berada di sekitar organ dalam)," demikian tulis artikel tersebut, dilihat pada Minggu (28/7/2024).
BACA JUGA: Sedot Lemak Membawa Petaka, Perempuan Cantik Tewas akibat Dugaan Malpraktik Klinik Kecantikan
Biasanya, liposuction menjadi alternatif bila upaya diet dan olahraga tidak cukup efektif dalam menghilangkan lemak yang tidak diinginkan.
Manfaat utama dari liposuction adalah menurunkan jumlah sel-sel lemak sehingga bentuk tubuh kembali ideal. Perubahan bentuk tubuh setelah liposuction biasanya bersifat permanen selama berat badan tidak mengalami kenaikan atau penurunan signifikan.
Selain alasan kecantikan, liposuction juga dapat menangani beberapa kondisi medis seperti lipoma, pseudogynecomastia, Madelung’s disease, atau axillary hyperhidrosis.
BACA JUGA: Kominfo Sebut Game Jadi Modus Judi Online Targetkan Anak-anak
Apa yang Perlu Diperhatikan Sebelum Sedot Lemak?
Pasien yang ingin menjalani liposuction harus dalam kondisi sehat dengan memenuhi beberapa syarat seperti berat badan dalam 30 persen dari berat badan ideal, memiliki kulit kencang dan elastis, serta tidak memiliki masalah kesehatan yang serius.
Pascaprosedur sedot lemak, pasien mungkin akan merasakan beberapa efek samping seperti kesemutan, nyeri, mati rasa, memar, atau bengkak di bagian tubuh yang disedot lemaknya. Kondisi ini biasanya pulih dalam waktu 3 minggu.
Namun, beberapa komplikasi serius yang mungkin timbul akibat liposuction adalah: