SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Koperasi Indonesia adalah saka guru perekonomian nasional yang memiliki arti gotong royong atau kebersamaan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun dalam momentum peringatan ke-77 Hari Koperasi Nasional (Harkopnas).
“Sejak awal dibentuknya koperasi itu adalah Indonesia yang artinya gotong royong dan kebersamaan. Sehingga dideklarasikan sebagai saka guru perekonomian Indonesia,” kata Andi Harun saat diwawancarai langsung usai menghadiri peringatan Harkopnas.
Kendati demikian, pria yang kerap di sapa AH itu mengakui masih melihat situasi yang memprihatinkan.
BACA JUGA : Pemkab Paser Bekali Kewirausahaan bagi ASN Jelang Pensiun
Koperasi masih sangat membutuhkan keberpihakan pemerintah untuk benar-benar bangkit menjadi saka guru.
“Dari distribusi aset yang dimiliki oleh koperasi hingga kegiatan koperasi dalam perekonomian, konstribusi koperasi pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) masih sangat kecil. Belum sampai lima persen bahkan dibawah lima persen,” sebut AH.
AH menyebut, ada kendala dalam ruang lingkup koperasi dalam melakukan kegiatan usaha.
BACA JUGA : Keluhkan Layanan Validasi BPHTB, IPPAT Samarinda Datangi Bapenda
Diantaranya dari sisi peraturan, sektor usaha yang sangat kecil, dan akses pembiayaan.
Disisi lain, pembiayaan dan kepemilikan aset koperasi yang sangat terbatas. Misalnya, ketersediaan lahan koperasi yang belum terpenuhi untuk kegiatan pertanian, budidaya perikanan, dan pendidikan.
“Itu baik dari faktor regulasi maupun tingkat kepercayaan lembaga bank maupun non bank terhadap koperasi,” ujarnya.
Oleh sebab itu, AH menekankan pada peringatan Hari Koperasi Nasional ini dapat menjadi renungan.
BACA JUGA : Tahun 2024, Bank Indonesia Prediksi Ekonomi Kaltim Tumbuh di Kisaran 5-6 Persen
Sehingga koperasi Samarinda dapat bekerja sama dengan berbagai pihak untuk dapat kembali bangkit.