BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Kamis, malam Jumat, 11 Juli 2024, sekitar pukul 22.00 Wita. Aisah tengah santai menyiapkan hidangan malam untuk keluarga di rumahnya, di RT 3, Klandasan Ulu, Balikpapan Kota.
Keheningan itu berubah panik. Tiba-tiba, dia mendengar suara patahan kayu yang cukup keras. "Kraak!". Rumahnya memang terletak di bibir laut. Terbuat dari kayu pula. Seketika gelombang keras ternyata menerjang jembatan kayu, yang merupakan satu-satunya akses menuju rumahnya. Dia berlari keluar rumah untuk memeriksa keadaan. Aisah panik dan cemas. Jembatan sudah dalam posisi miring.
Di saat bersamaan, keponakannya yang bernama Hilda baru pulang kerja. Takut terjadi musibah yang tidak diinginkan, Aisah menyuruh keponakannya berhenti.
BACA JUGA:Bruk, Jembatan di Klandasan Ulu Ambruk Akibat Gelombang Pasang
"Ketika Hilda pulang, jembatan sudah tampak miring. Saya segera memanggilnya dan meminta untuk tidak melintasi jembatan karena khawatir roboh," ungkap Aisah kepada nomorsatukaltim, Jumat 12 Juli 2024.
Hilda, warga sekitar jembatan yang ambruk memberikan keterangan kepada wartawan.-chandra/disway-
Setelah memastikan Hilda aman, Aisyah kembali ke dapur. Namun, dua suara patahan keras lainnya terdengar. Diikuti dengan robohnya jembatan dengan lebar sekitar 1,5 meter tersebut. Beruntung, seluruh anggota keluarga selamat meskipun kini rumah mereka terisolasi.
Sementara itu, Hilda berkisah pengalamannya saat pulang kerja. Awalnya, dia tidak menghiraukan gelombang pasang yang terus menerus menghantam tiang penopang rumahnya.
"Gelombang terus datang, membuat getaran. Saat ingin memeriksa, tiba-tiba gelombang besar datang lagi dan jembatan langsung ambruk," katanya.
Hilda menjelaskan bahwa barang-barangnya masih banyak yang tertinggal di dalam rumah. Untuk masuk, dia harus memanjat karena jembatan yang biasa digunakan telah hancur.
BACA JUGA:Pencuri Tas di Balikpapan Kepergok Polisi, Akui Mencuri Demi Biaya Pendidikan Anak
"Hanya ini satu-satunya jalan," ujar sembari menunjuk bekas jembatan yang sudah tidak ada.
Saat ini, Hilda belum memutuskan apakah akan pindah. Sementara itu, dia memilih tinggal di rumah tetangganya yang juga merupakan rumah tantenya, Aisah.
Diberitakan sebelumnya, sebuah jembatan kayu di kawasan RT 03, Klandasan Ulu, Balikpapan Kota, roboh akibat gelombang pasang pada Kamis malam (11/7/2024).
Jembatan sepanjang 4 meter dengan lebar 1,5 meter ini menjadi akses utama warga, menyebabkan tiga rumah terisolasi. Warga yang terdampak telah dievakuasi, namun barang-barang mereka belum sempat diangkut.