Impian Remaja di Balikpapan Menjadi Polisi Terhenti Secara Tragis, Keluarga Tuntut Keadilan

Sabtu 15-06-2024,19:30 WIB
Reporter : Chandra
Editor : Tri Romadhani

“Kami memohon kepada bapak Kapolda Kalimantan Timur agar perkara ini ditarik menjadi di wilayah kerjanya Polda Kaltim,” ujar Ketua DPC Peradi Balikpapan, Piatur Pangaribuan pada Sabtu (15/6/2024).

BACA JUGA : Rusma Ya’qub: Jurusan SMK Sekarang Tidak Sesuai Dengan Kebutuhan Pasar Industri

Pihaknya juga menyatakan bahwa Peradi Balikpapan bersama keluarga akan bersama-sama untuk mencari titik terang dari kasus ini, yakni pelaku. 

Namun, Piatur menegaskan bahwa upaya ini dilakukan bukan untuk mengintervensi penyidik.

“Bukan untuk mengintervensi penyidik, tetapi untuk menguatkan dan meneguhkan penyidik agar bisa menjadi kontrol selama proses ini berjalan,” tambahnya.

Pihaknya akan melakukan hal tersebut karena menurut Piatur, proses hukum yang dilakukan selama ini tidak berjalan baik.

Terpisah, Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Artanto mengkonfirmasi bahwa perkara tersebut masih belum diambil alih oleh pihak Polda Kaltim.

“Kasus ditangani Polresta Balikpapan, bisa konfirmasi ke Kasi Humasnya atau Kasat Reskrimnya,” ujar Kombes Pol Artanto melalui pesan teks pada Sabtu (15/6/2024).

Sebelumnya diberitakan, sekitar delapan bulan silam, tepatnya pada Oktober 2023, seorang remaja perempuan berinisial DA (15) warga Kelurahan Manggar,  Balikpapan Timur ditemukan tewas di rumahnya.

Namun hingga kini penyebab kematiannya masih menyisakan tanda tanya.

Pasalnya pihak keluarga menyebut bahwa terdapat kejanggalan pada jenazah DA yang nampak ketika dimandikan. Terdapat luka lebam di tubuh almarhum DA.

“Di bagian belakang (badan) itu, ada kayak bekas benda tumpul,” ujar kakak DA, Siska.

BACA JUGA : Inilah Destinasi Wisata di Mahulu yang Wajib Anda Kunjungi! Warga IKN Harus Tahu!

Dugaan baru terkait penyebab kematian DA muncul setelah hasil autopsi yang dilakukan oleh Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara  Balikpapan, Gusti Dharma, dibeberkan.

Gusti mengungkapkan bahwa hasil autopsi menunjukkan adanya benturan kuat pada bagian kepala DA, tepatnya di atas mata sekitar dahi samping.

Benturan ini, menurut Gusti, bukan disebabkan oleh benda tumpul, melainkan diduga akibat benturan kepala DA ke benda keras, seperti dinding rumah.

Kategori :