SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Perayaan gelar juara reguler series BRI Liga 1 Indonesia bagi Pieter Huistra tidak meriah. Karena dalam laga kandang Minggu 22 April 2024 kemarin, Borneo FC harus kalah oleh Arema FC tipis di kandang sendiri.
Laga ini menjadi laga kandang terakhir pada musim reguler sekaligus ceremonial penyerahan medali dan tofi bagi Pesut Etam.
“Tentunya lagi tadi menjadi laga special karena ini menjadi laga terakhir di musim reguler dan kami diberikan medali sebagai juara regular. Tetapi kami kalah dan tidak bisa mendapatkan tiga poin dan tidak bisa jadi lebih meriah.” tutur Pieter usai laga.
Menurutnya, dua laga terkahir yang dilakoni anak asuhnya mengalami dua kekalahan beruntun dikarenakan banyak pemain kunci yang absen. Sehingga pos-pos kosong itu diisi oleh pemain muda, guna menambah jam terbang mereka.
“Di saat ini juga kami kehilangan banyak pemain kunci serta beberap pemain yang bermain di Timnas, jadi kami harus memilih pemain yang mungkin tidak memiliki jam bermain terlalu banyak,” ungkapnya.
Namun di satu sisi, pelatih kawakan asal negeri Kincir angin itu tak mau berlarut dalam kekalahan. Ia dan anak asuhnya harus fokus dalam dua laga terakhir di musim regulernya. Terlebih mereka telah mendapatkan hadiah atas kerja keras mereka.
“Dalam jadwal reguler ini, kami masih menyisakan dua pertandingan melawan Persib dan Dewa United. Hari ini kami sedikit tidak beruntung karena kalah, akan tetapi pada sisi baiknya kami mendapatkan hadiah atas kerja keras kami selama semusim penuh,” kata Pieter.
Senada dengan Pieter, Gelandang Borneo FC yiatu Kei Hirose juga memilih fokus pada dua laga terakhir, terlebih dalam babak Champhionship Series.
“Tentu saja kami ingin memenangkan pertandingan, tapi kita coba untuk enjoy dalam momen ini. Kami pantas mendpatkannya di posisi pertama. Kami masih mempunyai 2 laga tersisa dan kami akan fokus untuk itu dan saya ingin fokus dengan Championship Series dengan pemain lain. Kami sangat antusias untuk menghadapi Champhionship Series,” pungkasnya.