BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Teknologi paling mutakhir bakal disematkan di aspal jalan tol Balikpapan - Ibu Kota Negara (IKN), di Kalimantan Timur (Kaltim).
Mobil listrik (electric vehicle/ EV) yang melintasi jalan tol IKN bisa melakukan pengisian ulang baterai tanpa harus berhenti.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui melalui Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) mengungkapkan, penerapan teknologi electric road system ini akan dilakukan secara bertahap.
BACA JUGA: Dinkes Balikpapan Manfaatkan Fasilitas DFO, Ini Kegunannya
Ketua Satgas (Kasatgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Sumadilaga mengatakan, teknologi ini sudah dijalankan di beberapa negara Eropa.
Teknologi ini untuk mendukung atmosfir penggunaan mobil listrik agar lebih praktis saat melakukan isi ulang daya baterainya.
Penerapan di Tol IKN, kata Danis, masih berupa konsep dan akan dilakukan secara bertahap.
![](data:image/svg+xml;charset=utf-8,<svg height="360px" width="336px" xmlns="http://www.w3.org/2000/svg" version="1.1"/>)
"Kita coba satu segmen. Jadi setelah dilakukan pengaspalan, nantinya ada pemasangan lapisan tertentu di jalan tol," ungkap Danis.
BACA JUGA: Rekor Selama 45 Bulan Beruntun Neraca Perdagangan Indonesia pada Januari 2024 Surplus US$2,02 Miliar
Ia melanjutkan, teknologi charging mobil listrik nir kabel ini juga akan diujicobakan di area parkir kawasan IKN.
Untuk diketahui, progres pembangunan ruas jalan tol IKN telah bertambah kontraknya hingga seksi 5B, 6A dan 6B untuk sampai ke Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Terkait dengan seksi 5B, pembangunannya meliputi akses ke Bandara Very Very Important Person (VVIP) IKN.
BACA JUGA: Tercatat Ada 31 Petugas KPPS di Balikpapan Harus Mendapatkan Perawatan karena Kelelahan
Progres pembangunan Tol Akses IKN per 8 Februari untuk masing-masing seksinya yakni seksi 3A mencapai 69,7 persen, seksi 3B 69,0 persen, seksi 5A mencapai 77,5 persen.
Sedangkan untuk seksi 5B baru terkontrak sekitar 3-4 bulan lalu dengan progres sekitar 12 persen. Untuk seksi 6A dan 6B membutuhkan dukungan terkait lahan.