Tercatat Ada 31 Petugas KPPS di Balikpapan Harus Mendapatkan Perawatan karena Kelelahan
![Tercatat Ada 31 Petugas KPPS di Balikpapan Harus Mendapatkan Perawatan karena Kelelahan](https://nomorsatukaltim.disway.id/upload/eb67a6483cf5a476f2f6f225361b785d.jpg)
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud menjenguk anggota KPPS yang harus dilarikan ke rumah sakit-(ist)-
BALIKPAPAN, NOMRSATUKALTIM - Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 45 Kelurahan Sepinggan Baru Kota Balikpapan, Nada Ernia, harus dilarikan ke rumah sakit karena kelelahan dan pingsan saat mengawal proses penghitungan suara.
Saleh, ayah Nada mengatakan bahwa kondisi putrinya sudah lebih stabil meskipun belum mau makan. Menurut diagnosis sementara, Nada pingsan karena kelelahan dan hanya perlu beristirahat.
Saleh juga menyatakan bahwa putrinya sebagai anggota KPPS mendapatkan jaminan dari BPJS Kesehatan sesuai dengan kelas mereka. Namun, setelah mendapatkan kunjungan dari Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud, Nada dipindahkan ke ruang VIP untuk perawatan.
“Saya jadi kaget,” kata Saleh.
Selain Nada, ada juga kisah Rohani, seorang anggota KPPS, yang dirujuk ke RSUD Beriman di Gunung Malang. Rohani mengalami serangan penyakit maag yang kambuh akibat menyelesaikan tugas perhitungan suara semalaman.
Rohani kemudian dibawa ke rumah sakit dari Hotel Mega Lestari, tempat kotak suara sementara dikumpulkan. Setelah mendapatkan istirahat yang cukup, kondisi kesehatan Rohani mulai membaik.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Balikpapan, Andi Sri Juliarty, terdapat 31 petugas KPPS termasuk Nada, yang harus dirawat selama satu hari penuh selama pelaksanaan Pemilu 2024. Para petugas KPPS yang sakit ditangani langsung di Tempat Pemungutan Suara (TPS) tempat mereka bertugas.
Dinkes Balikpapan telah mengerahkan tim Public Safety Center (PSC) 119 dan para petugas dari Puskesmas setempat untuk menangani situasi tersebut. Sebanyak 268 tenaga kesehatan, termasuk Kadinkes Balikpapan sendiri, dikerahkan ke berbagai TPS guna memantau kondisi kesehatan para petugas.
Kadinkes menjelaskan bahwa sebagian besar petugas KPPS yang dirawat mengalami berbagai keluhan seperti sakit kepala, masalah maag, dan demam. Penyebabnya bermacam-macam, termasuk tekanan darah tinggi, yang kemungkinan besar disebabkan oleh kurangnya istirahat dalam beberapa hari menjelang pemungutan suara.
“Maag itu bisa jadi sebab tidak sempat sarapan karena pukul 7 pagi TPS sudah mulai buka,” kata Juliarty.
Sebagai informasi tambahan, pada Pemilu 2024, terutama di Kota Balikpapan, petugas KPPS didominasi oleh anak-anak muda dan kaum perempuan.
Contohnya, di TPS 24 Kelurahan Graha Indah, ketua KPPS adalah aktivis Posyandu bernama Novi Niyasari. Dia memimpin sekelompok anak muda berusia 20 tahunan, seperti Nada, untuk melaksanakan tugas mereka sebagai pengawal demokrasi.
Hal ini menunjukkan semangat partisipasi aktif generasi muda dan perempuan dalam menjaga integritas dan transparansi dalam proses pemilihan umum.
“Alhamdulillah, kami semua di sini sehat dan semua berlangsung lancar,” kata Novi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: