BERAU, NOMORSATUKALTIM - Badan Pusat Statistik (BPS) Berau mencatat angka kemiskinan di kabupaten Berau perlahan mulai turun. Pada tahun 2023, angka tersebut turun 0,11 persen menjadi 5,54 persen.
Kepala BPS Berau Supriyanto menyebutkan, warga miskin atau kurang mampu di Berau pada tahun 2022 berjumlah 13.310 jiwa. Dan Pada tahun 2023 berkurang 50 jiwa, sehingga jumlahnya berubah menjadi 13.260 jiwa.
“Terjadi penurunan pada tahun 2023 kemarin. Ini trend cukup bagus,” kata Supriyanto, Kamis (25/1/2024).
Menurutnya, ada beberapa indikator yang mempengaruhi penurunan angka kemiskinan di Bumi Batiwakkal (sebutan kabupaten Berau), seperti adanya perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat yang tidak terlepas dari program-program pemerintah daerah.
"Kebijakan pemerintah daerah juga bisa menjadi indikator penting dalam penurunan angka kemiskinan di Berau. Seperti pembukaan kesempatan berusaha masyarakat melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Serta peningkatan daya beli melalui perbaikan upah dan pembukaan kesempatan kerja," bebernya.
Untuk mempertahankan angka kemiskinan agar terus mengalami penurunan, kata Supriyanto, dirinya memberikan beberapa catatan. Diantaranya, program pemerintah daerah terkait penanggulangan kemiskinan harus berkelanjutan atau bahkan ditingkatkan lagi.
Sebab, meskipun penurunan itu masih secara perlahan, namun sudah cukup baik, tinggal bagaimana program yang dibuat dapat benar-benar tepat sasaran.
“Harus dapat ditingkatkan lagi. Yang juga tidak kalah penting yakni perluas pembukaan kesempatan kerja serta meningkatkan kualitas SDM tenaga kerja,” ujarnya.
Menurutnya, indikator makro di Berau secara umum, saat ini masih cukup bagus. Namun, Pemkab Berau tentu harus memiliki langkah dan strategi yang mumpuni jika trend penurunan kemiskinan terus berlanjut di tahun 2024.
“Semua indikator kita itu bagus. Apalagi, kalau catatan yang saya sampaikan itu dapat terus dilanjutkan, mungkin terkait kemiskinan kita ke depan akan aman,” pungkasnya.