Reaksi Hamas Tentang Rencana Netanyahu Usir Halus Warga Palestina: Kami Tetap Tinggal

Rabu 27-12-2023,20:33 WIB
Editor : Baharunsyah

NOMORSATUKALTIM - Hamas bereaksi tegas tentang rencana Benjamin Netanyahu yang ingin usir warga Palestina dari Gaza. Hamas telah mendengar rencana pembersihan etnis Arab di Gaza yang diinginkan Perdana Menteri Israel itu.

Pasukan sayap Hamas Brigade Al-Qassam dalam pernyataan resminya menyebut, rencana tersebut merupakan pelarian Netanyahu atas kegagalan mereka di Gaza.
Hamas menegaskan bahwa upaya Netanyahu dalam tawaran perdamaian itu sebuah rencana yang tidak masuk akal.

"Apa yang direncanakan penjahat perang Netanyahu mengenai lobi-lobi dengan negara lain untuk meloloskan rencana imigrasi sukarela bagi rakyat Palestina dari Jalur Gaza adalah rencana yang sangat tidak masuk akal," jelas Brigade Al-Qassam di Telegram, dikutip Rabu, 27 Desember 2023.

Hamas menilai Netanyahu sedang berilusi menyusul tewasnya ribuan pasukan Israel dalam agresinya di Gaza.

Hamas mengatakan Netanyahu tidak bisa melepas diri dari tanggung jawabnya atas pembunuhan puluhan ribu warga Palestina.

"Ini adalah rencana paling konyol, ia berusaha menawarkan ilusinya karena pasukannya sudah gagal di Jalur Gaza," jelas Hamas.

"Dia (Netanyahu) pikir bisa melarikan diri dari hak untuk menghentikan perang genosida dan agresi di Gaza," tegas Hamas.

Tegas Penolakan Imigrasi Sukarela
Hamas kembali menegaskan bahwa pihak akan tetap mempertahankan tanah dan menolak imigrasi sukarela yang diinginkan Netanyahu.

"Orang-orang Palestina berada di posisi tegas, mereka menolak deportasi dan pengusiran secara halus," jelas Hamas.
Netanyahu, kata Hamas, tidak bisa semaunya seolah Gaza adalah wilayah yang diduduki Israel.

Hamas pun mengaku akan tetap tinggal mempertahankan tanahnya di Gaza.

"Tidak ada imigrasi dan pilihan lain! Kami akan tetap tinggal di tanah kami dan tidak akan membiarkan musuh aneh itu mengganggu tanah kami demi meloloskan rencana apapun yang ingin melenyapkan tujuan kami atau menjauhkan rakyat kami dari tanah dan tempat suci kami," tegas Hamas.

Rencana Netanyahu Migrasi Sukarela Warga Palestina
Surat kabar Israel Hayom melaporkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah berbicara dengan sejumlah negara untuk menampung warga Palestina.

Kabar ini mengejutkan dunia Internasional, bahwa genosida di Gaza benar-benar nyata.
Operasi militer Israel di Jalur Gaza memang menginginkan membersihan etnis Arab.

Pernyataan Netanyahu terungkap setelah melakukan pertemuan dengan partai Likud pada Senin lalu.
Ia telah menyusun rencana satu hari pasca perang Israel-Hamas di Jalur Gaza.
Namun ia mengaku mendapat masalah karena belum tahu negara mana yang siap 'menyerap' warga Palestina.

"Masalah kami adalah negara-negara yang siap menyerapnya dan kami sedang berupaya mengatasinya," kata Netanyahu, dilansir dari Quds News Network (QNN).

Kategori :