Difasilitasi Pemkot Balikpapan, Aliansi Masyarakat DAM Tak Hadiri Mediasi dengan PT Fahreza

Sabtu 23-09-2023,09:02 WIB
Reporter : Yos Setiyono
Editor : Yos Setiyono

Balikpapan, Nomorsatukaltim- Masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Daerah Aliran Sungai Ampal (Aliansi DAM) tidak hadir dalam kegiatan mediasi dengan kontraktor pelaksana proyek DAS Ampal, PT Fahreza Duta Perkasa

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Balikpapan, Muhaimin, bahkan sudah memberikan waktu khusus untuk menerima permintaan audiensi dari masyarakat, terkait penyampaian aspirasi tentang Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal.⠀

Muhaimin didampingi Asisten II Bidang Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Balikpapan, Muhammad Andi Yusri, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan, Rita, Direktur PT Fahreza Duta Perkasa, Cahyadi dan Konsultan. Mereka telah menunggu di Ruang Rapat I Balai Kota Balikpapan, pada hari Selasa (19/9/2023).⠀

Mediasi itu sedianya dilakukan berdasarkan surat yang ditujukan kepada Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud.

Lantaran sampai tengah hari tak hadir, Sekda Kota Balikpapan Muhaimin membacakan surat dari Aliansi Masyarakat DAM, yang isinya meminta difasilitasi melakukan audiensi pada hari Selasa (19/9/2023) jam 13:00 wita, di Gedung Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan.⠀

 

"Sekarang sudah pukul 13:40 Wita, kemudian yang bersangkutan berkali-kali dihubungi dengan teman-teman dari Humas dan Protokol. Di WA tidak dijawab, ditelpon tidak diangkat (sesuai dengan nomor telpon yang tercantum di surat, red). Tidak ada informasi sama sekali. Kita tetap hadir saja sebagai bentuk komitmen kita menjembatani keinginan mereka. Kita sudah memfasilitasi tetapi yang bersangkutan tidak hadir," kata Muhaimin usai membacakan surat tersebut.⠀

Di samping itu, Muhaimin juga mengingatkan kepada Dinas Pekerjaan Umum, Kontraktor PT Fahreza Duta Perkasa termasuk Konsultan untuk segera mengambil langkah yang cepat, tepat serta terukur, agar dampak proyek ini tidak terlalu meluas ke masyarakat.⠀

Masyarakat mempunyai hak untuk difasilitasi agar usahanya tidak mati, karena kepentingan pembangunan dengan usaha tidak bisa dipisahkan, sehingga keduanya harus berjalan. "Lakukan koordinasi dan komunikasi dengan baik antara kontraktor pelaksana dan warga. Setiap kali akan melakukan pembongkaran halaman warga, supaya komitmen yang sudah terbangun bisa dilakukan dan ditepati," terangnya.⠀

Sekda yakin kalau berkoordinasi dengan baik kemudian komitmen dijalankan dan pekerjaan sesuai kaidah dan aturan, maka tidak ada warga yang protes. "Di awal mereka sudah menyatakan sangat mendukung proyek DAS Ampal, sehingga tinggal kita saja bagaimana menformulasikan agar masyarakat tidak terlalu dirugikan dan proyek ini selesai tepat waktu sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Tolong ya jadi perhatian dan catatan," ucapnya.⠀

Sekda meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum untuk terus meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan proyek DAS Ampal. "Kita pesan kepada kontraktor dan konsultan bantu kita semua, bantu warga, bantu pemerintah agar pelaksanaan proyek ini tepat waktu, sehingga segera berfungsi, karena ini program prioritas kepala daerah," tegasnya. (*)⠀

Kategori :