Robohnya ‘Panggung’ Parlemen

Kamis 14-09-2023,06:36 WIB
Reporter : Rudi Agung
Editor : Rudi Agung

Padahal Parlemen punya hak membentuk Pansus. Punya hak angket, hak interplasi dan hak menyatakan pendapat. Tapi hal itu tidak digunakan sama sekali. Apanya yang sudah bekerja? Sedangkan warga nyaris tiap hari berteriak kebingungan mau meminta tolong kepada siapa.

Memasuki tahun politik, seharusnya menjadi momentum bagi anggota Parlemen untuk berbuat lebih banyak untuk masyarakat. Memanfaatkan kesempatan emas yang belum tentu datang dua kali. Tapi apa lacur, ‘panggung’ Parlemen sedang roboh. Keluhan warga diabaikan.

‘Panggung’ Parlemen sudah roboh, sampai warga kebingungan mau mengadu kemana. Adapun petugas APH atau Aparat Penegak Hukum, baru bisa bertindak saat proyek selesai Desember mendatang. Tapi, kerugian warga berbulan-bulan masih tak tahu siapa yang akan menggantinya?

Permintaan audensi mereka ditolak DPRD beberapa bulan lalu. Kini, mereka berencana menggandeng elemen mahasiswa untuk melakukan audensi dengan Wali Kota. Tapi apa yang akan didapati mereka, kalau panggung Parlemen sudah roboh?

Satu-satunya jalan tengah yang akan diambil warga, yaitu membuat listing daftar anggota Parlemen Balikpapan, menyebarkannya ke sanak saudara, kerabat, jaringannya: agar memboikot suara bagi anggota Parlemen periode saat ini, agar tak lagi mendapat kursi di Pileg nanti. Tak sampai jadi incumbent lagi.

Sebelum terlambat, dirikan kembali panggung Parlemen. Atau kelak, kursinya bakal direbut para caleg pendatang baru. Ini bukan hal yang muskil. Sangat mungkin, dan bisa diukur. Apalagi banyak sekali caleg muda, seiring banyaknya pemilih muda gen Z yang kelak mendominasi sebagai pemilih, penentu kursi.

Dan bagi para caleg baru, khususnya para caleg dapil Selatan dan dapil yang berkelindan dengan domisili korban-korban terdampak proyek DAS Ampal: inilah momentum pas untuk mengambil hati, menarik simpati, memperbanyak empati, mendampingi para warga dan pelaku usaha terdampak proyek DAS Ampal. Membantu mereka mendapat keadilan. 

Mumpung saat ini ‘panggung’ Parlemen Balikpapan sedang roboh. Mumpung sekarang mereka seolah-olah lagi diserang amnesia, lupa: kalau kursi empuknya ada di tangan warga. Ditentukan dari suara pelaku usaha yang kini nasib mereka diabaikan begitu saja, ditentukan para kaum muda, yang kritis dan rasional. Shalaallahu alaa Muhammad.

*Rudi Agung, penikmat wayang.

Tags :
Kategori :

Terkait