Presiden China yang Suka Membaca

Sabtu 19-09-2020,14:16 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Sejak 1998 hingga 2002, ia mempelajari teori Marxis dan pendidikan ideology. Dalam program pasca-sarjana di Fakultas Humaniora dan Ilmu Sosial, juga di Universitas Tsinghua, dan memperoleh gelar LLD.

Dari 1979 hingga 1982, ia menjabat sebagai sekretaris Geng Biao. Kemudian diangkat sebagai wakil perdana menteri dan sekretaris jenderal dari Komisi Militer Sentral.

Xi bersama istrinya disambut oleh rakyat China. (IN)

Xi terpilih sebagai wakil presiden RRT pada 15 Maret 2008. Ia juga terpilih menjadi sekretaris jenderal Partai Komunis Tiongkok pada 15 November 2012. Dalam sebuah pemungutan suara yang digelar oleh 18 Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok di Beijing.

Dia terpilih menjadi presiden RRT pada 14 Maret 2013. Dalam sebuah pemungutan suara yang digelar oleh Kongres Rakyat Nasional. Ia memperoleh 2.952 suara. Dengan 1 suara tidak setuju dan 3 suara abstain. Xi menggantikan Hu Jintao yang pensiun setelah menjabat selama 2 periode.

Ia menikah dengan Ke Lingling, putri duta besar RRT untuk Inggris, pada awal 1980. Namun pernikahan ini berakhir dengan perceraian beberapa tahun kemudian. Lalu Xi menikah lagi dengan penyanyi terkenal Peng Liyuan pada 1987. Dari pernikahan tersebut, pasangan ini dikaruniai seorang putri bernama Xi Mingze.

PEMIMPIN PALING KUAT

Xi menjadi pemimpin China paling kuat setelah Mao Zedong. Menyusul keputusan kongres Partai Komunis untuk memasukan pemikiran Xi ke dalam konstitusi partai.

Pada akhir kongres di Beijing tahun lalu, seluruh peserta dengan suara bulat memasukkan pemikiran Xi tentang sosialisme dengan watak China di era baru ke dalam konstitusi Partai Komunis.

Dalam sejarah, hanya 3 nama yang dimasukkan ke dalam ideologi partai: pendiri partai, Mao Zedong dan Deng Xiaoping, tapi pemikiran Deng dimasukkan setelah ia meninggal dunia.

Siapa Xi, 1 dari sedikit tokoh yang dianggap paling berpengaruh di dunia? Yang mungkin tak banyak diketahui, Xi pernah hidup di sebuah gua ketika belia di pedalaman China dan menghabiskan waktu sebagai petani.

Keluarga Xi sebenarnya termasuk golongan elite di Beijing. Ayahnya adalah salah satu pahlawan revolusi komunis. Namun semuanya berubah ketika Mao, yang makin khawatir atas ancaman terhadap kekuasaannya, melakukan pembersihan terhadap elite partai pada 1960-an.

Ayah Xi dijebloskan ke penjara dan keluarganya dipermalukan. Pada 1968, Mao mengeluarkan dekrit yang memerintahkan jutaan anak-anak muda untuk meninggalkan kota dan tinggal di pedesaan. Untuk merasakan susahnya menjadi petani.

Pada usia 15 tahun, Xi meninggalkan pendidikan formal di Beijing dan pindah ke Desa Liangjiahe di Provinsi Shaanxi. Ketika itu tidak ada listrik, kendaraan bermotor atau peralatan mekanik. Di desa, Xi harus belajar mengangkut pupuk, membangun waduk, dan memperbaiki jalan.

SUKA MEMBACA

Ia tinggal di gua bersama 3 pemuda lain. Ketika itu, membuat gua pada dinding pegunungan dan menjadikannya sebagai rumah adalah sesuatu yang lumrah. Karena sangat mahal mendirikan rumah permanen. Dinding gua biasanya dilapisi semen. Yang mengesankannya seperti dinding rumah.

Salah satu pemuda yang tinggal di gua bersama Xi adalah Lu Housheng, yang menuturkan pada 2015, “Kami hanya bisa makan bubur, lalapan, dan roti kukus. Ketika Anda lapar, Anda tak peduli dengan apa yang bisa Anda makan.”

Tags :
Kategori :

Terkait