Bankaltimtara

Peringati Hari Jadi Kabupaten Berau dan Kota Tanjung Redeb akan Gelar Event Budaya

Peringati Hari Jadi Kabupaten Berau dan Kota Tanjung Redeb akan Gelar Event Budaya

Salah satu rangkaian kegiatan hari jadi Kabupaten Berau dan Kota Tanjung Redeb, Tradisi budaya Baturunan Parau atau penurunan perahu.-IST/Diskominfo Berau-


BERAU, NOMORSATUKALTIM - Perayaan Hari Jadi Kabupaten Berau dan Kota Tanjung Redeb tahun 2025 ini, akan dilaksanakan pada September 2025 dan akan dimeriahkan dengan berbagai agenda budaya khas daerah.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Ilyas Natsir mengungkapkan, sejumlah upacara dan tradisi budaya akan digelar dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Berau dan Kota Tanjung Redeb pada bulan September ini.

"Sejumlah ritual adat hingga festival kesenian akan digelar di berbagai kecamatan di Berau sebagai wujud pelestarian tradisi lokal," kata Ilyas, Senin 1 September 2025.

Ia mengungkapkan, seperti tradisi budaya Baturunan Parau yang akan dilaksanakan di Kecamatan Gunung Tabur. Tradisi ini dilakukan dengan menurunkan perahu lomba yang beratnya mencapai lebih dari 300 kilogram.

"Prosesi dimulai dengan tepung tawar oleh Putri, pembacaan doa oleh sesepuh agama, lalu perahu diangkat bersama-sama dengan satu komando untuk diturunkan ke Sungai Segah," ungkapnya.

Selanjutnya, upacara tradisional Mamallas Banua di Kecamatan Sambaliung, yang bertujuan mengobati kampung serta memohon perlindungan kepada Allah dari segala marabahaya dan penyakit.

"Mamallas Banua juga menjadi salah satu penanda dimulainya rangkaian perayaan Hari Jadi Kabupaten Berau," ujarnya.

Festival Mag Lami Bajau Kampung Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan. Mag Lami-Lami yang berarti “beramai-ramai suku Bajau” menampilkan kesenian sederhana namun sarat makna.

"Acara ini menjadi ruang bagi masyarakat Bajau untuk memperkenalkan adat dan budaya mereka kepada khalayak luas," jelas Ilyas.

Berikutnya, Nepa Pade Kampung Inaran, Kampung Inaran Kecamatan Sambaliung.

Acara ini dibuka dengan tarian khas setempat, lalu dilanjutkan dengan pawai budaya, permainan tradisional, hingga pertunjukan seni

"Festival Nepa Pade bertujuan mempererat persaudaraan masyarakat adat serumpun Inaran, Merabu, Mapulu, Merapun, dan Panaan, sekaligus meneguhkan cinta masyarakat terhadap tradisi budaya Berau " terangnya.

Menurutnya, beragam agenda ini menjadi kesempatan bagi masyarakat maupun wisatawan untuk menyaksikan kekayaan tradisi Bumi Batiwakkal.

"Selain meriah, perayaan budaya ini juga memperlihatkan bagaimana masyarakat Berau menjaga warisan leluhur agar tetap hidup dan dikenal generasi mendatang," pungkasnya. (ADV DISKOMINFO BERAU)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait