Bankaltimtara

Astra Agro Tanam Mangrove untuk Masa Depan yang Lebih Hijau

Astra Agro Tanam Mangrove untuk Masa Depan yang Lebih Hijau

PT Astra Agro Lestari Tbk. (AAL) melalui anak usahanya, PT Borneo Indah Marjaya (BIM) dan PT Palma Plantasindo (PPS), menanam 1.000 bibit mangrove.-istimewa-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Lahan basah bukan sekadar bentang alam hijau di pesisir. Ia berfungsi sebagai benteng alami penahan abrasi, penyimpan cadangan karbon, sekaligus rumah bagi beragam keanekaragaman hayati.

Meski demikian, ekosistem penting ini semakin terancam akibat alih fungsi lahan dan tekanan lingkungan.

Menyadari peran vital tersebut, PT Astra Agro Lestari Tbk. (AAL) melalui anak usahanya, PT Borneo Indah Marjaya (BIM) dan PT Palma Plantasindo (PPS), memperingati Hari Mangrove Sedunia pada 26 Juli lalu dengan aksi nyata berupa penanaman 1.000 bibit Mangrove.

Kegiatan berlangsung pada Jumat (15/8/2025) di kawasan Sungai Rawa Jeti, Desa Suliliran Baru, Kecamatan Paser Belengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Dengan tema "Melindungi Lahan Basah untuk Masa Depan", kegiatan ini melibatkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Paser, Pemerintah Desa Suliliran Baru, Komunitas Peduli Mangrove Paser, PKK, TNI, hingga masyarakat sekitar. Kehadiran berbagai unsur ini menjadi simbol kuatnya kolaborasi multipihak menjaga keberlanjutan ekosistem mangrove.

"Kegiatan penanaman mangrove ini merupakan langkah nyata rehabilitasi ekosistem. Kami memberikan apresiasi tinggi kepada perusahaan dan masyarakat yang bersama-sama menjaga lingkungan di Sungai Rawa Jeti," kata Kepala DLH Kabupaten Paser, Achmad Safari, S.T., M.Si.

Menurutnya, mangrove memiliki fungsi vital, baik sebagai benteng alami dari abrasi maupun penyerap karbon. Oleh karena itu, ia menegaskan agar aksi ini tidak berhenti pada tahap penanaman.

"Harapannya, kegiatan ini juga dilanjutkan dengan pemeliharaan dan monitoring. Dengan kerja sama multipihak, kami optimis kelestarian mangrove dapat terjaga demi masa depan yang berkelanjutan," tuturnya.

Kepala Desa Suliliran Baru, Ardiansyah, turut menyampaikan apresiasinya. Ia menilai penanaman 1.000 bibit mangrove membawa manfaat ganda bagi desa.

"Penanaman mangrove di Sungai Rawa Jeti bukan hanya menambah vegetasi hijau, tetapi juga langkah penting melindungi lingkungan dari abrasi serta memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat," jelas Ardiansyah.

Ia berharap kegiatan ini menjadi awal program berkelanjutan.

"Kerja sama antara desa, perusahaan, dan pemerintah harus terus diperkuat agar upaya pelestarian lingkungan semakin kokoh," tegasnya.

Penanaman dilakukan melalui tahapan persiapan bibit, penentuan titik tanam, hingga penanaman serentak di kawasan Sungai Rawa Jeti.

Ratusan peserta pun ikut terlibat, sehingga menjadikan kegiatan ini lebih dari sekadar seremoni peringatan, melainkan aksi nyata untuk keberlanjutan lingkungan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: