Bankaltimtara

Dispora Kaltim Wujudkan Organisasi Pemuda Mandiri dan Berdampak Positif

Dispora Kaltim Wujudkan Organisasi Pemuda Mandiri dan Berdampak Positif

Suasana pertemuan sejumlah pelajar di Kadrie Oening Tower, Dispora Kaltim. -Topan Setiawan/Disway Kaltim-


1 Banner Dispora Kaltim 2025-(Foto/ Istimewa)-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Pengembangan Pemuda Dispora Kalimantan Timur, Rusmulyadi, mengatakan bahwa kemajuan sebuah organisasi tak lepas dari kualitas individu di dalamnya. 

Menurutnya, sebuah organisasi hanya bisa berkembang jika dihidupi oleh orang-orang berilmu, punya kemampuan, dan skill berorganisasi yang mumpuni.

Rusmulyadi menekankan, organisasi tak akan berjalan optimal jika hanya mengandalkan semangat tanpa dibarengi kemampuan teknis dan strategi jelas. 

Oleh karena itu, penguatan kapasitas individu jadi kunci utama, terutama bagi kaum muda yang aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan.

Tak hanya itu, ia juga menyoroti pentingnya inovasi demi kemandirian organisasi. Inovasi ini, menurutnya, harus mengarah pada pembangunan sistem keuangan yang sehat dan mandiri, agar organisasi tak terus bergantung pada bantuan dari luar. 

“Bagaimana organisasi itu, jika dia perlu memiliki suatu inovasi, agar organisasinya memiliki sumber anggaran yang jelas, dapat menghidupi organisasinya,” tegas Rusmulyadi, Selasa (22/7/2025) di Kadrie Oening Tower, Samarinda. 

Lebih lanjut, Rusmulyadi mewanti-wanti fenomena beberapa individu yang justru menjadikan organisasi sebagai sarana mencari keuntungan pribadi. 

Pola pikir semacam ini, kata dia, bisa mengikis nilai-nilai luhur berorganisasi yang seharusnya bertujuan untuk kepentingan bersama.

“Tapi bukan hidup dari organisasi, artinya tidak punya apa-apa, terus organisasi yang dicekoki uang organisasi, akhirnya uang organisasinya bukan untuk menghidupi organisasi, tapi lebih menghidupi anggotanya, itu yang salah,” terangnya.

Ia berharap para pegiat organisasi memahami tanggung jawab mereka secara utuh: organisasi adalah wadah kontribusi, bukan alat pemuas kepentingan pribadi. 

“Yang jelas saya pribadi berharap, bahwa siapapun yang bergabung dalam organisasi, bagaimana dia menghidupi organisasi, tapi bukan hidup dari organisasi,” katanya.

Penanaman nilai-nilai idealisme seperti ini, menurut Rusmulyadi, harus dilakukan konsisten pada generasi muda. Ini krusial demi keberlangsungan organisasi yang sehat dan bertanggung jawab di masa depan. “Saya selalu menekankan hal itu kepada teman-teman organisasi, sehingga mereka berorganisasi dengan benar,” ungkapnya.

Menutup pernyataannya, Rusmulyadi mendorong siapa pun yang pernah merasakan manfaat dari organisasi untuk memiliki komitmen moral agar memberi kembali. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait