Dispora Kaltim Paparkan Strategi Pengumpulan Data Indeks Pembangunan Olahraga
Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Surya Saputra Sugiarta-Gathan/ Nomorsatukaltim-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Dalam upaya mendukung kebijakan pembangunan olahraga yang berbasis data, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur melalui Bidang Pembudayaan Olahraga menjelaskan metode ilmiah yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penyusunan Indeks Pembangunan Olahraga (IPO).
Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Surya Saputra Sugiarta memaparkan pengumpulan data IPO ini menyasar penduduk berusia 10 hingga 60 tahun, yang terbagi dalam tiga kelompok umur.
10–19 tahun (22%), 20–44 tahun (53%), dan 45–60 tahun (25%). Proporsi ini menjadi acuan dalam menetapkan jumlah dan distribusi sampel survei.
“Proporsi usia ini kami gunakan sebagai dasar dalam pengambilan sampel, agar hasil yang diperoleh benar-benar mewakili karakteristik populasi,” ujar Bagus.
Ia menjelaskan, pendekatan yang digunakan bukan sensus, melainkan multistage random sampling, yaitu kombinasi antara stratified random sampling dan cluster sampling.
Metode ini dipilih karena Indonesia memiliki kondisi geografis dan sosial masyarakat yang sangat beragam.
“Stratifikasi penting karena kita tahu masyarakat Indonesia itu sangat heterogen. Sementara penggunaan cluster bertujuan untuk menekan biaya akibat luasnya cakupan wilayah,” jelasnya.
Sampel diambil dari 135 kabupaten/kota dan 390 desa/kelurahan secara acak, dengan margin of error kurang dari 5 persen.
Dari setiap desa atau kelurahan yang terpilih, dilakukan pengambilan acak terhadap satu RW, lalu satu RT, sebelum akhirnya dipilih 30 responden di lokasi tersebut.
“Setiap RT yang dipilih akan menyertakan 6 responden usia 10–19 tahun (3 laki-laki, 3 perempuan), 16 responden usia 20–44 tahun (8 laki-laki, 8 perempuan), dan 8 responden usia 45–60 tahun (4 laki-laki, 4 perempuan),” terangnya.
Menurut AA Bagus, seluruh proses dilakukan bersama tim nasional dan daerah, dengan harapan hasil yang diperoleh dapat dijadikan dasar dalam mengevaluasi dan merancang kebijakan olahraga yang lebih merata dan efektif. (ADV/GTN)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

