Bankaltimtara

Akibat Anggaran Dipangkas, Program Peningkatan SDM di Dinsos Berau Berkurang

Akibat Anggaran Dipangkas, Program Peningkatan SDM di Dinsos Berau Berkurang

Kepala Dinsos Berau, Iswahyudi.-Azwini/Disway Kaltim-

BERAU, NOMORSATUKALTIM – Rencana pemangkasan anggaran pada tahun 2026 berpotensi mempengaruhi kegiatan pendukung di Dinas Sosial (Dinsos) Berau. terutama yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).

Kepala Dinsos Berau, Iswahyudi, mengatakan program prioritas yang menyasar langsung masyarakat tetap menjadi fokus dan tidak mengalami pengurangan.

Program tersebut meliputi Usaha Ekonomi Produktif (UEP), Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi lansia dan anak yatim piatu, serta Program Keluarga Harapan (PKH).

“Pemangkasan anggaran itu tidak berdampak pada program utama kita. Program UEP, BLT untuk lansia dan anak yatim piatu, serta PKH masih tetap berjalan,” ujar Iswahyudi Jumat, 26 Desember 2025.

BACA JUGA:Pemkab Berau Akhirnya Tangani Kekosongan Bidan di Kampung Inaran

Menurutnya, dampak penyesuaian anggaran lebih mengarah pada aspek operasional dinas. Sejumlah kegiatan pendukung, termasuk yang berkaitan dengan penguatan SDM, berpotensi dikurangi menyesuaikan kemampuan anggaran.

BACA JUGA:Disbudpar Berau Alokasikan Rp 249 Juta untuk Bangun Spot Selfie di Dua Titik Dalam Kota

Iswahyudi menjelaskan, kegiatan penguatan SDM selama ini menjadi bagian dari upaya pihaknya dalam membangun kemandirian masyarakat penerima manfaat.

Kegiatan tersebut dilakukan melalui pelatihan, pendampingan, serta bimbingan sosial agar masyarakat mampu mengembangkan usaha dan meningkatkan kemampuan ekonomi.

Ia menambahkan, pengentasan kemiskinan tidak hanya dilakukan melalui penyaluran bantuan sosial. Bantuan tersebut bersifat pemenuhan kebutuhan dasar.

BACA JUGA:Percepatan Program MBG di Berau Terkendala Kendali Pusat, Baru 10 dari 61 Dapur SPPG Beroperasi

Sementara peningkatan kapasitas masyarakat diperlukan agar tidak terus bergantung pada intervensi pemerintah.

“Penguatan SDM itu penting untuk mendorong kemandirian masyarakat. Jadi pengentasan kemiskinan tidak hanya lewat bantuan, tetapi juga melalui pelatihan, pendampingan, dan bantuan usaha seperti UEP,” jelasnya.

Meski demikian, Iswahyudi menegaskan pihaknya akan tetap mengupayakan agar program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dapat berjalan optimal di tengah keterbatasan anggaran.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: