BPBD Ungkap 3 Ancaman di Peta Bencana Kaltim, Jutaan Hektare Masuk Zona Merah
Analis Kebijakan Ahli Muda BPBD Kalimantan Timur, Sugeng Priyanto.-(Disway Kaltim/ Mayang)-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Timur mengungkap 3 ancaman bencana paling dominan dalam Kajian Risiko Bencana (KRB) 2022–2026.
Berdasarkan pemetaan terbaru, lebih dari 2,8 juta hektare wilayah Kaltim masuk kategori bahaya tinggi, terutama untuk banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan dan lahan.
Dokumen KRB menjadi pedoman utama mitigasi bencana di Kaltim, mulai dari penentuan daerah prioritas hingga penyusunan rencana kontinjensi.
Analis Kebijakan Ahli Muda BPBD Kaltim, Sugeng Priyanto, menyebut KRB sebagai dasar penting agar mitigasi berjalan lebih terarah.
BACA JUGA: Kaltim Waspada Bencana Hidrometeorologi! BMKG Rilis Peringatan Dini 1-10 Desember
"Kita sudah punya kajian risiko bencana. Sudah dipetakan lengkap, dibuat tahun 2022 sampai 2026. Empat tahun. Itu dokumen yang jadi dasar kita," ujarnya, Selasa (2/12/2025).
Banjir Jadi Ancaman Paling Luas
KRB menunjukkan kawasan dengan risiko banjir mencapai 2.816.144 hektare. Dari jumlah tersebut, 1.569.213 hektare masuk kelas tinggi.
Kutai Kartanegara menjadi wilayah dengan luas bahaya terbesar pada seluruh kelas.
Persoalan banjir di Kaltim, menurut Sugeng, dipengaruhi banyak faktor, mulai dari curah hujan hingga tata ruang.
BACA JUGA: Deforestasi Kaltim Hampir Setara Gabungan 3 Provinsi yang Dilanda Bencana Banjir di Sumatera
"Kalau bicara banjir, variabelnya banyak. Mulai dari curah hujan, tata ruang, sampai kemampuan drainase. Semua itu masuk dalam analisis risiko dan menjadi dasar intervensi," jelasnya.
Untuk potensi banjir bandang, seluruh kabupaten yang dianalisis berada pada kelas bahaya tinggi. Berau tercatat memiliki luas bahaya terbesar, yaitu 39.559 hektare.
Longsor Mengancam di Hampir Semua Wilayah
Tanah longsor menjadi ancaman kedua dengan cakupan luas di sebagian besar kabupaten/kota.
Kutai Timur memegang area terluas pada kelas sedang seluas 739.017 hektare, dan kelas risiko tinggi seluas 777.879 hektare.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
