Bankaltimtara

Hujan Intensitas Tinggi Diprediksi Sampai Akhir Desember, BPBD Bontang Lakukan Mitigasi Bencana

Hujan Intensitas Tinggi Diprediksi Sampai Akhir Desember, BPBD Bontang Lakukan Mitigasi Bencana

Ilustrasi.-istimewa-

BONTANG, NOMORSATUKALTIM - Cuaca buruk masih melanda Indonesia, termasuk di Kota Taman. Intensitas curah hujan yang tinggi dan angin yang cukup kencang masih terus terjadi.

Antisipasi bencana alam pun mulai dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan BPBD Bontang, Eko Mashudi mengatakan, beberapa waktu terakhir, curah hujan di Kota Taman memang mulai meningkat. Hal itu terjadi karena pengaruh dari siklon di perairan pasifik.

“Memang kalau di Bontang curah hujan meningkat. Tapi, wilayah Bontang ini tidak hanya pengaruh dari hujan yang datang di daerah itu saja, namun ada juga dampak dari Kutai Timur,” katanya, Selasa 2 Desember 2025.

BACA JUGA: Banjir Genangi Permukiman di Bontang Usai Hujan Deras, Air Lambat Surut karena Laut Pasang

Ia menjelaskan, hulu sungai di kota tersebut berada di Kabupaten Kutai Timur. Sehingga, kalau daerah tersebut terjadi curah hujan yang cukup tinggi, maka akan berdampak ke Bontang.

“Pastinya akan mempengaruhi kondisi banjir. Serta kondisi-kondisi bencana alam lainnya. Sungai itu muaranya ada di Bontang. Karena itulah, Bontang juga sering terjadi banjir rob. Jadi seandainya terjadi pasang air laut, ditambah hujan di wilayah Kutim, Bontang pasti banjir,” terangnya.

Menurutnya, banjir rob cukup tinggi, diprediksi akan terjadi di 5 Desember nanti. Ketinggiannya diprediksi mencapai 2,5 meter. “Mungkin bisa lebih. Itu yang harus kita antisipasi dan kita waspadai,” ungkapnya.

Terkait daerah longsor di Bontang, ia mengungkapkan, hampir tidak ada. Karena menurutnya, bencana alam yang sering terjadi selain banjir adalah tanah gerak. Sehingga, dampaknya adalah turap yang rusak.

BACA JUGA: Dewan Pendidikan Kaltim: Krisis Guru Bisa Jadi Bom Waktu Pendidikan untuk Bontang

“Kalau longsor dengan skala besar, tidak ada. Beberapa waktu lalu memang ada rumah yang longsor. Tetapi, hanya kecil saja. Mayoritas pergeseran tanah, menyebabkan infrastruktur turap yang rusak,” ungkapnya.

Namun, menurutnya beberapa daerah yang rawan longsor ada di beberapa titik, diantaranya, di Kelurahan Belimbing, Kelurahan Api Api.

Karena itu, ia minta kepada masyarakat untuk melakukan mitigasi bencana. Diprediksi kondisi ini terjadi sampai akhir Desember 2025.

Mitigasi yang dimaksudkan adalah memindahkan barang-barang berharga ke daerah yang lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait