Warning, Populasi Pesut Mahakam Terus Menyusut, RASI Sebut 4 Hal Ini Jadi Pemicu Utama
Pesut Mahakam-istimewa-
Empat Ancaman Utama
Yayasan RASI mencatat ada empat faktor dominan yang menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup pesut Mahakam.
Pertama, Jaring insang nelayan. Ini penyebab utama kematian pesut. Ketika terjerat, pesut sulit melepaskan diri dan akhirnya mati lemas.
Kedua, tabrakan kapal di perairan. Lalu lintas ponton batu bara, kapal bermesin, hingga speedboat di Sungai Mahakam kian padat. Tubuh pesut sering terluka akibat baling-baling kapal.
BACA JUGA:Warga Balikpapan Terdampak Proyek Tol IKN Terkendala KPR, DPR Minta Solusi Konkret
Ketiga, racun dan setrum ikan. Praktik ilegal ini masih ditemukan di beberapa titik, menyebabkan kematian ikan sekaligus merusak ekosistem yang menjadi sumber makanan pesut.
Keempat, adanya polusi air. Sungai Mahakam kini tercemar limbah industri, domestik, hingga mikroplastik. Penelitian RASI menemukan jejak mikroplastik di tubuh ikan yang menjadi santapan utama pesut.
"Kebisingan dari lalu lintas kapal juga jangan diremehkan. Pesut menggunakan sonar untuk mencari makan dan berkomunikasi. Kalau terganggu, mereka bisa kehilangan orientasi dan stres," tambah Danielle.
Menurut Danielle, tanpa intervensi, pesut Mahakam bisa bernasib sama seperti baiji, lumba-lumba air tawar di Sungai Yangtze, Tiongkok, yang dinyatakan punah pada 2006.
BACA JUGA:Dana Transfer Pusat Kian Seret, Wagub Kaltim: Ada Daerah Hanya Terima Rp5 Miliar
"Baiji adalah contoh nyata bahwa spesies bisa hilang dalam waktu singkat kalau tidak dijaga. Itu peringatan keras bagi kita," ujarnya.
Ia menegaskan, pesut Mahakam kini masuk kategori Critically Endangered dalam daftar merah IUCN.
Status ini berarti spesies tersebut menghadapi risiko kepunahan yang sangat tinggi di alam liar.
Pesut Mahakam hanya ditemukan di beberapa segmen sungai tertentu, terutama di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Habitatnya kian terdesak oleh aktivitas manusia. Mulai dari pertambangan, lalu lintas kapal, hingga pembangunan permukiman di bantaran sungai.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
