Bankaltimtara

Influencer Diseleksi Ketat dengan Bayaran Selangit, Ini Goals yang Ingin Dicapai Dispar Kaltim!

Influencer Diseleksi Ketat dengan Bayaran Selangit, Ini Goals yang Ingin Dicapai Dispar Kaltim!

Anggaran promo wisata dengan jasa influencer disiapkan Rp1,7 miliar dalam P-RKPD Tahun Anggaran 2025. -(Foto/ Istimewa)-

BACA JUGA: Menteri Pariwisata Janjikan Festival Erau Masuk Event Unggulan Nasional

Jadi bukan atas inisiatif sendiri, melainkan sudah terkonsep. 

"Kalau kami minta destinasi di Labuan Cermin yang diangkat, ya mereka harus ke sana. Bukan sekadar buat konten dari rumah. Semua harus sesuai dengan kontrak kerja dan target yang ditetapkan," kata Eki.

Ia juga menekankan bahwa keberadaan influencer hanya bagian dari strategi promosi yang lebih besar. 

Semua unsur media tetap dilibatkan, dan tidak ada perlakuan istimewa terhadap pihak tertentu. 


Kadispar Kaltim, Ririn Sari Dewi.-(Disway Kaltim/ Mayang)-

BACA JUGA: Wisatawan Dibebani Biaya Transportasi yang Mahal Jika Ingin Berlibur ke Berau

Tak hanya influencer, pemanfaatan promosi jalur videotron kantor gubernur pun turut dilakukan. Dari catatan dalam program P-RKPD, Pengalokasian dana videotron mencapai Rp 17 Miliar.

"Kami tidak pilih-pilih. Semua kami usulkan-media cetak, online, radio, videotron, hingga influencer. Tapi karena anggaran terbatas, mana yang disetujui itu tergantung provinsi. Kami hanya menjalankan," ujarnya.

Terkait nilai kerja sama, Eki menegaskan bahwa tidak ada penetapan harga secara sepihak. Semua mengikuti Standar Satuan Harga (SSH) yang berlaku di pemerintah daerah. 

"Beli pulpen saja ada aturannya. Begitu juga kerja sama promosi, semuanya mengacu pada dokumen resmi pemerintah. Kami tidak menetapkan harga sendiri," tutupnya.

BACA JUGA: Destinasi Wisata Terbaik di Kutai Barat yang Wajib Dikunjungi

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Ririn Sari Dewi, telah menegaskan bahwa strategi menggandeng influencer bukanlah tren sesaat. 

Melainkan bagian dari kebijakan promosi berbasis digital yang terukur dan telah diterapkan oleh berbagai daerah maupun kementerian.

"Kolaborasi dengan influencer sudah banyak dilakukan. Pemerintah pusat lewat Kemenparekraf juga menggunakan strategi ini, begitu pula Jawa Barat, DKI Jakarta, dan lainnya," kata Ririn.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: