Daya Serap Tenaga Medis di Kaltim Masih Rendah, Balikpapan Jadi Prioritas Penguatan SDM
Kadinkes Kaltim, Jaya Mualimin mengakui banyak tenaga kesehatan baru belum terserap oleh fasilitas kesehatan yang ada di Benua Etam.-(Disway Kaltim/ Salsa)-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menyoroti masih rendahnya daya serap fasilitas kesehatan (faskes) terhadap tenaga medis baru.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, tercatat tersedia 704 fasilitas kesehatan yang mampu menyerap tenaga kesehatan (nakes) baru. Padahal, jumlah penduduk provinsi ini sudah di angka 4 juta jiwa.
Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin, menyatakan bahwa penguatan sumber daya manusia (SDM) kesehatan di kota-kota besar seperti Balikpapan, akan menjadi prioritas dalam upaya pembangunan kesehatan berkelanjutan.
"Kami menyadari bahwa implementasi di lapangan masih menghadapi tantangan dari berbagai pihak, baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota, maupun masyarakat," katanya, pada Jumat (9/5/2025).
BACA JUGA: Bupati Kutai Barat Terima Kunjungan BPJS Kesehatan Samarinda, Bahas Optimalisasi Layanan JKN
BACA JUGA: Pemkab Sambut Baik Rencana Pemprov Kaltim dan Pusat Bangun Rumah Sakit di Mahulu
Menurut data BPJS Kesehatan, kebutuhan tenaga kesehatan di Kaltim belum terpenuhi secara optimal.
Jumlah fasilitas kesehatan yang tersedia saat ini terdiri dari 188 puskesmas, 66 rumah sakit, 16 laboratorium klinik, dan 7 laboratorium kesehatan daerah (Labkesda).
Meski fasilitas kesehatan masih terbatas, Jaya menekankan pentingnya memperkuat kompetensi tenaga kesehatan, agar ketika kebutuhan meningkat, SDM lokal telah siap secara kualitas dan jumlah.
Ia juga menyoroti pertumbuhan pesat fasilitas kesehatan di kota-kota besar seperti Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Kartanegara.
BACA JUGA: Kenaikan Status Dua Rumah Sakit Pratama di Mahulu Terganjal Administrasi
BACA JUGA: Pemkot Samarinda akan Tingkatkan RSUD IA Moeis Menjadi Rumah Sakit Bertaraf Internasional
Menurutnya, hal itu menuntut kesiapan institusi pendidikan dalam mencetak lulusan tenaga kesehatan yang kompeten dan siap kerja.
"Kami terus memperkuat kompetensi peserta didik. Laboratorium kesehatan unggulan di Kaltim bahkan memiliki teknologi di atas standar laboratorium kelas B di luar daerah, dan telah diakui oleh pejabat pusat," ucap Jaya, sapaan akrabnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

