Bankaltimtara

Kasus DBD Tertinggi di Balikpapan, Dinkes Kaltim Ingatkan Hal Ini

Kasus DBD Tertinggi di Balikpapan, Dinkes Kaltim Ingatkan Hal Ini

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim dr Jaya Mualimin. -dok/disway-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali terjadi di Kalimantan Timur sejak awal 2025.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim mencatat sebanyak 1.375 kasus tersebar di 10 kabupaten/kota.

Balikpapan menempati posisi tertinggi dengan 439 kasus, disusul Kutai Kartanegara 401 kasus, dan Kutai Timur 237 kasus.

Data tersebut juga menunjukkan sebaran kasus di wilayah lain di antaranya Penajam Paser Utara (81), Kutai Barat (63), Bontang (49), Samarinda (43), Berau (29), Paser (28), dan Mahakam Ulu (5).

Hingga April, tiga pasien DBD meninggal dunia, masing-masing satu orang di Balikpapan, Kutai Barat, dan Berau.

BACA JUGA:Siaga 24 Jam, Dinkes Kaltim All Out Amankan Kesehatan Pemudik di Jalur Arus Balik

BACA JUGA:Kaltim Darurat Kesehatan Mental! Angka Depresi Masuk Peringkat Ketiga Nasional

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, menyebut lonjakan kasus DBD sesuai dengan tingkat curah hujan di masing-masing kabupaten/kota.

Kondisi ini mendorong Dinkes bersama jajaran untuk memperkuat langkah antisipasi.

"Ini alarm serius. Semua pihak harus mengambil peran untuk mencegah penyebaran yang lebih luas," ujar pria yang akrab disapabJaya, saat diwawancara melalui Whatsapp pada Senin (21/4/2025).

Dari temuan Dinkes, kelompok usia yang paling terdampak DBD adalah anak-anak usia 5 hingga 14 tahun.

Jaya mengimbau masyarakat untuk waspada, khususnya jika anak mengalami demam tanpa penyebab yang jelas.

Warga diminta segera membawa pasien ke fasilitas kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan NS1, alat deteksi dini terhadap infeksi virus dengue. Menurut Jaya, penanganan DBD harus dilakukan sedini mungkin

BACA JUGA:Pengumuman, di Berau Akan Ada Rumah Sakit Swasta, Pelayanan Kesehatan Makin Beragam 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: