100 Juta Warga Miskin di India Hadapi Bencana Kekeringan

100 Juta Warga Miskin di India Hadapi Bencana Kekeringan

New Delhi, Diswaykaltim.com – Seorang warga di pemukiman kumuh New Delhi, India, Bala Devi (44), mendapati dirinya terjebak dalam karantina rumah bersama delapan anaknya.

Di tengah gelombang panas yang kering menyengat dan tanpa akses air bersih. Hunian kecilnya itu terasa bagai sebuah kurungan.

“Suhunya begitu panas. Anak-anak terus-terusan meminta air minum. Bagaimana saya bisa memberikan mereka air untuk mencuci tangan jika untuk minum saja airnya tidak cukup?” tukasnya.       

“Setiap tetes air adalah kemewahan buat kami. Kami tidak bisa memboroskannya buat mandi,” katanya sembari menjepit hidung membaui saluran air yang tersumbat.

Di luar, terik matahari dan suhu setinggi 45 derajat Celsius menyengat kulit mereka yang harus berpergian di tengah karantina. Beruntung Davi sudah membeli kipas angin buat mengusir rasa gerah di rumah petak satu kamar itu. 

Dia dan penghuni lain di bangunan tersebut berlangganan air secara bulanan. Tapi air hanya mengucur sesekali, dan pipa yang menghubungkan bangunan pemukiman dengan sumber air tanah hanya menghembuskan hawa berbau tak sedap.

Saban kali, Davi dan delapan orang anaknya harus mengantre di toilet umum. Adapun “toilet” di rumahnya hanya berupa sebuah ember di balik selembar tirai kain.

“Jika kami tidak bisa mandi atau mencuci tangan yang kotor, virusnya pasti akan menyerang kami. Tapi apa yang bisa kami lakukan?” tutur sesama penghuni gedung itu, Anita Bisht. 

“Anak-anak kami sudah mulai jatuh sakit,” imbuhnya sembari menggendong seorang bocah dalam dekapan.

Bahkan sebelum wabah corona, kelangkaan air sudah menjadi keseharian bagi 100 juta warga miskin yang hidup di kawasan kumuh India. 

Perdana Menteri Narendra Modi sebenarnya sudah menempatkan infrastruktur air ke dalam daftar prioritas pembangunan. Ia berjanji akan menyediakan air bersih untuk 145 juta rumah tangga pada 2024.

Saat ini diperkirakan sekitar sepertiga populasi India yang berjumlah 1,3 miliar manusia harus berhemat air. Dengan mengurangi aktivitas mandi atau mencuci.

Mereka yang hidup paling terpencil dari sumber air harus menggantungkan hidup pada kiriman rutin yang diangkut dengan truk tangki. Tidak jarang pembagian air berujung perkelahian antar warga. Tahun lalu Kota Chennai di selatan bahkan kehabisan cadangan air sama sekali.

Gelombang panas belakangan menjadi fenomena lumrah di India. Pekan ini suhu udara setinggi 50 derajat Celsius terekam di barat negara bagian Rajasthan. Separuh wilayah ibu kota New Delhi mencatat suhu bulan Mei paling tinggi sejak 20 tahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: