Air PDAM di Samarinda Masih Akan Bergilir

Air PDAM di Samarinda Masih Akan Bergilir

Distibusi Air PDAM di Samarinda masih akan dijadwal bergiliran. Bukan karena bahan bakunya yang kurang. Tapi kapasitas produksinya yang memang belum memadai. Lalu, apa upaya Perumdam?

PERUSAHAAN Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kencana Samarinda masih akan tetap melakukan penggiliran distribusi. Khususnya di bagian utara Samarinda. Yaitu, di Jalan KH Wahid Hasyim dan Jalan PM Noor, Mugirejo, Damanhuri dan DI Panjaitan.

Hal ini dilakukan lantaran kapasitas produksi PDAM yang belum bisa memenuhi kebutuhan warga. Persoalannya bukan pada bahan baku air. Di Samarinda diketahui bahan baku air melimpah.

Sejak 2018 lalu, sudah dilakukan penambahan produksi. Tapi, jumlah produksi air masih belum mencukupi kebutuhan saat ini.

“Kalau sudah ada tambahan kapasitas produksi, sudah tidak akan bergilir lagi. Tapi, masih sedikit-sedikit. Karena kita sendiri yang mengerjakan. Dengan adanya penambahan yang sedikit itu, kami belum bisa untuk tidak menjatah air,” kata Direktur Teknik PDAM Tirta Kecana Ali Rachman kepada Disway Katlim, saat ditemui di ruangannya, Jalan Tirta Kencana, Samarinda, Selasa (2/6) kemarin.

Walaupun dengan penjatahan air setiap harinya, Perumdam mencoba menambah debit air untuk kapasitas produksi. Juga melakukan pembangunan instalasi pengolahan air (IPA). Seperti di Sungai Kapih dan di Makroman.

“Pembangunan IPA ini sudah tahap lelang di pemerintah kota. Dan sudah ada pemenangnya. Tinggal progres. Pembangunannya pun menggunakan dana gabungan dari kota dan provinsi. Jadi mereka sharing  untuk Sungai Kapih. Kalau yang di Makroman murni pemerintah kota,” terangnya.

PDAM Tirta Kencana hanya dapat melakukan uprating; melakukan upaya peningkatan kapasitas IPA eksisting. Seperti yang dilakukan di IPA Gunung  Lingai. Meski sudah dilakukan uprating, tapi dampaknya belum dirasakan. Karena belum ada penggantian kabel dan pompa intake yang besar sesuai kapasitas yang dibutuhkan.

“Kalau itu sudah jadi, kapasitas pengolahan airnya bisa besar. Di IPA ini saja, awalnya hanya 100 liter per detik. Akhir 2018, naik menjadi 124 liter per detik. Sekarang sudah 140 liter per detik. Nanti kami akan naikkan lagi menjadi 150 liter per detik atau bahkan 200 liter per detik,” ungkapnya.

Di akhir 2018 lalu, uprating pertama kali dilakukan di IPA Selili. Awalnya hanya 75 liter per detik. Sekarang, sudah mencapai 125 liter per detik. Kemudian di palaran. Dulu, 25 liter per detik. Sekarang, sudah mencapai 50 liter per detik.

Memang, sekarang kondisi yang masih mendesak ada di wilayah Samarinda Utara. Untuk itu, harus ditambah kapasitas untuk IPA Cendana dan IPA Gunung Lingai. IPA Cendana sekarang hanya 900 liter per detik. Ke depan akan ketambahan 200 liter per detik.

Uprating yang dilakukan yaitu penggantian pompa. Karena, pompa yang dipakai sudah dinilai tidak bisa bekerja secara maksimal. Sudah ada perencanaan untuk penambahan pompa baru dan penambahan kapasitas.

Untuk pengerjaan ini, PDAM membutuhkan dana Rp 2 miliar untuk pengadaan alat. “Sekarang itu hanya ada dua pompa. Masing-masing 100 liter per detik. Tekor reservoar  kalau langsung dinyalakan dua pompa,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: